Kekhawatiran Dunia dan Jokowi Jika Perang Palestina-Israel Meluas, Harga Minyak Diramal 150 Dolar AS
Bank Dunia (World Bank) meramal harga minyak dunia dapat menembus harga di atas 150 dolar AS per barel.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Tapi kalau melebar ke Lebanon, Suriah, misalnya nanti ke Irak, akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara karena harga minyak pasti akan naik," lanjutnya.
"Kalau (perang Hamas-Israel) meluas, bisa mencapai 150 (dolar AS per barel). Inilah yang harus kita waspadai, semuanya baik sisi moneter maupun sisi fiskal," sambung Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebelumnya juga menyinggung soal pelemahan ekonomi global.
Ia mengatakan, kebijakan kenaikan suku bunga yang tinggi dan dalam waktu yang lama oleh Amerika Serikat semakin merumitkan utamanya negara berkembang.
"Capital outflow lari balik semua ke Amerika Serikat, semakin juga merumitkan kita semua," kata Jokow
Pertamina Lakukan Monitor
Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan, pihaknya kini masih terus memonitor pergerakan harga minyak dunia.
"Sementara kami masih memonitor pergerakan harga minyak dunia. Memang harganya masih fluktuatif," ucap Irto kepada Tribunnews, Selasa (10/10/2023).
Ia menegaskan, penyesuaian harga BBM khususnya jenis nonsubsidi mengikuti Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM nonsubsidi.
Secara berkala Pertamina memang melakukan penyesuaian harga untuk produk-produk BBM nonsubsidi sesuai regulasi yang berlaku.
Baca juga: Perang Israel-Hamas: Netanyahu tolak gencatan senjata: Ini waktunya berperang
Di mana regulasi yang dimaksud mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang Rupiah.
Perubahan berkala dilakukan Pertamina Patra Niaga setiap bulannya mengacu kepada tren harga publikasi MOPS/Argus pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya
"Dan kami pastikan bahwa penentuan harga BBM Nonsubsidi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Pemerintah," pungkasnya.
Ganggu Ekonomi Global
Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala baru-baru ini memberikan pandangannya mengenai perang yang masih berlangsung antara Israel-Hamas.
Menurut Okonjo-Iweala, konflik antara Israel-Hamas yang masih berlangsung akan berdampak pada pertumbuhan global jika meluas ke negara-negara di kawasan Timur Tengah.