Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Cabai Rawit Melonjak 100 Persen, Pedagang Warteg: Pemerintah Gagal

Pedagang Warteg harus mencampurnya dengan cabai merah keriting, yang jauh lebih murah dari cabai rawit merah.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Cabai Rawit Melonjak 100 Persen, Pedagang Warteg: Pemerintah Gagal
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang saat menunjukkan cabai rawit merah dan cabai keriting. Harga cabai di Bandung itu kenaikannya hampir 100 persen. Dari yang tadinya Rp 48.000, sekarang Rp 80.000. 

Ia mengatakan besaran inflasi secara tahunan (year on year/yoy) 2,56 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 1,80 persen.

Tingkat inflasi bulanan Oktober 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu," tutur Pudji.




Sedangkan, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi bulanan terbesar pada Oktober adalah transportasi 0,55 persen dan andilnya 0,07 persen.

Tingkat komoditas, penyumbang inflasi secara bulanan terbesar pertama adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, bensin dengan andil inflasi 0,04 persen.

"Sedangkan, cabai rawit dengan andil inflasi 0,03 persen, tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,02 persen," terang Pudji.

Guna mengantisipasi terus meroketnya harga cabai rawit merah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya mendorong mobilisasi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit.

BERITA TERKAIT

"Kita mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD)," kata Arief.

Melalui mobilisasi tersebut, dapat terbangun pemerataan distribusi di seluruh wilayah.

Sehingga, cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat didistribusikan ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.

Arief mengatakan, penguatan KAD ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi meminta agar terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata untuk menjaga kestabilan harga.

KAD ini mengoptimalkan pemanfaatan dana APBD dan BTT (Belanja Tidak Terduga).

Arief bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rakor Inflasi yang rutin digelar setiap pekan menegaskan, pemerintah daerah tidak perlu ragu untuk memanfaatkan dana tersebut untuk memobilisasi pangan di daerah masing-masing.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas