Kasus Hotel Sultan Belum Berakhir, Karyawan Disomasi, Hamdan Zoelva: RI Negara Hukum Bukan Kekuasaan
PPKGBK diminta dapat menahan diri dan memberikan kesempatan kepada Majelis Hakim PN Jakarta Pusat untuk mengadilinya.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Mereka sudah merasa khawatir dengan menurunnya tingkat hunian di hotel tersebut, dan ancaman pidana terhadap karyawan yang tetap bekerja semakin memperburuk situasi mereka.
Menurut Mulyana, somasi yang diterima oleh karyawan Hotel Sultan tidak sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan.
Ia menyebut, karyawan masih memiliki hak dan kewajiban terhadap pengusaha sebelum adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Begitu juga dengan perusahaan yang memiliki hak dan kewajiban terhadap karyawan.
"Namun, jika hubungan tersebut terputus, maka hak dan kewajiban dari kedua belah pihak menjadi tidak berlaku," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (3/11).
Keluhan juga datang dari Dafriyanova, seorang Executive Housekeeper yang telah bekerja di Hotel Sultan selama 31 tahun.
Dia merasa sangat takut dan khawatir dengan ancaman hukum PPKGBK, terutama karena memiliki tiga anak yang masih membutuhkan biaya pendidikan.
Karyawan yang bekerja di divisi Housekeeping, seperti Dafriyanova, ditugaskan untuk menjaga kebersihan kamar dan area publik hotel.
Dengan menurunnya tingkat hunian, mereka yang bekerja sebagai honorer tidak dapat lagi digunakan, dan ini berarti mereka kehilangan penghasilan.
Erick, seorang Senior Chef yang telah bekerja di Hotel Sultan selama lebih dari 30 tahun, juga merasakan ketakutan yang serupa.
Meskipun ia merasa takut akan ancaman pidana, ia terpaksa pergi bekerja karena kebutuhan keuangan keluarganya.
Penghasilan yang diperolehnya sebagai Chef di Hotel Sultan sangat penting untuk menghidupi keluarganya yang terdiri dari tiga anak.
Namun, dengan kondisi saat ini, Erick merasa khawatir tentang masa depan keluarganya. Pada masa lalu, karyawan Hotel Sultan merasa tenang dengan karier yang terus berkembang, pendapatan yang mencukupi, serta bonus dan THR setiap tahun.
Namun, situasi saat ini membuat mereka sulit tidur dan merasa khawatir tentang masa depan mereka. Mereka merasa bahwa semua karyawan di hotel ini merasakan tekanan yang sama.
Tidak hanya karyawan yang merasa terdampak, tetapi juga warga negara asing yang menyewa apartemen di Sultan Residence.