Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Sedang Tidak Menentu karena Gangguan Rantai Pasok Komoditas

Perekonomian dunia saat ini sedang dalam keadaan kurang baik, termasuk Indonesia, karena terganggunya rantai pasok sejumlah komoditas.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Sedang Tidak Menentu karena Gangguan Rantai Pasok Komoditas
Tangkapan layar Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perekonomian dunia saat ini sedang dalam keadaan kurang baik, termasuk Indonesia, karena terganggunya rantai pasok sejumlah komoditas.

"Dunia memang sedang dalam dinamika yang luar biasa sangat volatile," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah dirangkaikan dengan Penyerahan Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Daerah Periode III tahun 2023 di Kantor Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin (6/11/2023).

"Negara-negara besar seperti Amerika, RRT (China) dan Eropa itu sedang di dalam situasi untuk mengendalikan atau mengelola ekonominya secara tidak mudah, dan itu dampaknya ke seluruh dunia. Karena 3 daerah ini mempengaruhi perekonomian dunia lebih dari 40 persen," ujarnya.

Sri Mulyani mencontohkan, Amerika Serikat setelah mengalami inflasi tinggi beberapa waktu belakangan, langsung menaikkan suku bunganya yang dilakukan secara ekstrem.

Dalam kurun waktu 14 bulan, Bank Sentral AS The Fed menaikkan suku bunganya sebesar 5 persen.

"Ini telah menyebabkan capital outflow (aliran modal) dari seluruh negara, artinya modal itu kembali ke Amerika disedot dengan kenaikkan suku bunga tinggi. Dan ini menyebabkan seluruh dunia mengalami depresiasi dari mata uangnya," papar Sri Mulyani.

Berita Rekomendasi

"Pasti depresiasi itu mempengaruhi inflasi yakni imported inflation, atau inflasi yang terjadi pada barang-barang impor terkena dampak dari kebijakan di Amerika Serikat," lanjutnya.

Baca juga: Uni Eropa Resesi Ekonomi, Harga Gas Melonjak ke Level Tertinggi, Putin: Rusia Tak Tepuk Tangan

Sri Mulyani mengungkapkan, permasalahan inflasi dan melemahnya ekonomi imbas dari rantai pasok komoditas yang terpengaruh, utamanya disebabkan perang Rusia-Ukraina, termasuk Palestina-Israel.

"Ini adalah gejolak dunia yang harus kita waspada karena gejolak bertubi-tubi maka perekonomian dunia terpengaruh menjadi lebih lemah, karena setiap kali pulih setelah Covid-19 kemudian mengalami gejolak entah itu karena perang, entah harga komoditas," papar Sri Mulyani.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan, dengan masih adanya tantangan yang dihadapi, pertumbuhan ekonomi global pada 2024 diprediksi bakal melambat.

Baca juga: Cuaca Panas Diprediksi Bikin Perekonomian Dunia Merugi 5 Triliun USD

Bahkan, International Monetary Fund (IMF) meramal pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan kemungkinan melambat.

"Maka IMF menunjukkan perekonomian 2024 itu akan melemah sama atau bahkan lebih lemah dari 2023. Sementara dari sisi inflasi masih relatif tinggi tahun 2024 di level dunia," papar Sri Mulyani.

"Kalau inflasi lebih tinggi maka prediksinya nilai tukar maupun suku bunga di Amerika Serikat menjadi higher for longer, ini yang banyak mempengaruhi negara di dunia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas