Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Catatkan Kinerja Keuangan Impresif, Saham BBRI Kompak Direkomendasikan oleh Sejumlah Analis

Sejumlah analis merekomendasikan buy & hold untuk BBRI karena mereka memperkirakan kinerja saham ini akan terus menguntungkan segmen mikro.

Editor: Content Writer
zoom-in Catatkan Kinerja Keuangan Impresif, Saham BBRI Kompak Direkomendasikan oleh Sejumlah Analis
Istimewa
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan kinerja keuangan impresif hingga kuartal III-2023. 

TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan kinerja keuangan impresif hingga kuartal III-2023. Kinerja cemerlang ini turut diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI). Tak ayal, sejumlah analis dari berbagai perusahaan sekuritas merekomendasikan Buy atau Hold saham tersebut.

Adapun alasan analis merekomendasikan buy & hold untuk BBRI karena mereka memperkirakan kinerja saham ini akan terus menguntungkan segmen mikro.

"Segmen ini seharusnya dapat membantu mengimbangi beberapa hal tekanan pada NIM karena suku bunga terus meningkat, disertai dengan kualitas aset yang layak," ungkap CFA Goldman Sachs Research Melissa dikutip belum lama ini.

Selanjutnya, laporan PT UBS Sekuritas Indonesia yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.925. Harga ini mengalami kenaikan sebesar 2-3 persen dari proyeksi sebelumnya yakni Rp6.700.

"Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25 persen (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5 persen (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9 persen (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.

Baca juga: BRI Berikan Solusi Layanan Digital Perbankan Terintegrasi dari Wholesale hingga Retailer Lewat QLola

Rekomendasi serupa juga diberikan oleh BNI Sekuritas dalam laporannya. BNI Sekuritas menargetkan harga BBRI sebesar Rp6.000. Bahkan valuasi BBRI disebut menarik berkat adanya tren kenaikan suku bunga, sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.

"BRI saat ini diperdagangkan pada PBV forward 1 tahun sebesar 2,3x, sejalan dengan rata-rata 5 tahunnya. Meskipun kami melihat tantangan kualitas aset bagi BRI dan perusahaan keuangan serupa yang berfokus pada pasar massal pada hasil kuartal III-2023, kami memperkirakan kondisi akan membaik pada kuartal mendatang yang didorong oleh dana terkait pemilu," tulisnya dalam laporan.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, PT Verdhana Sekuritas dalam laporannya juga memproyeksikan harga BBRI mencapai Rp6.150 dan merekomendasikan Buy. Proyeksi itu didapatkan berdasarkan metodologi DuPont, dengan tingkat bebas risiko sebesar 6,5 persen, biaya ekuitas sebesar 7,8 persen, beta 0,8x, dan ROA yang disesuaikan dengan CAR sebesar 18,0 persen.

"Kami berpendapat bahwa dalam beberapa bulan mendatang pemerintah dapat meningkatkan belanja, termasuk memberikan dukungan untuk segmen mikro. Salah satu kebijakan tersebut terkait dengan subsidi tunai untuk membantu mengimbangi dampak El Nino," tulis PT Verdhana Sekuritas.

Sementara riset Yuanta Sekuritas menunjukan optimisme terhadap pendapatan BBRI di masa mendatang yang ditopang kredit bagi UMKM. Selain kinerja keuangannya yang solid, rekomendasi BUY BBRI juga didukung oleh prospek jangka panjang bank dalam pinjaman mikro dan pinjaman ultra-mikro yang mencakup lebih dari 50 juta nasabah potensial.

"Dengan asumsi rasio pembayaran tetap sebesar 85 persen, hasil dividen 2024F akan mencapai c,6 persen pada harga sahamnya saat ini. TP 12 Juta kami sebesar Rp6.800 (US$0,43) menawarkan keuntungan sebesar +31,4 persen," ungkapnya.

Baca juga: BRI Sukses Berdayakan 19.533 Klaster Usaha dalam Program Klasterkuhidupku

Terakhir adalah CGS CIMB Sekuritas, yang menyebut momen pemilihan umum atau kuartal IV-2023 akan berdampak pada penyaluran pinjaman di segmen UMKM sebagaimana pada periode pemilu sebelumnya. Dengan kemampuan itu, BBRI diprediksi mempertahankan rasio pembayaran dividen sebesar 80-85 persen dalam lima tahun ke depan.

"Kami tegaskan kembali Add dengan TP berbasis GGM yang tidak berubah sebesar Rp 6.100/saham, berdasarkan 2,7x P/BV FY24F (di atas +1 s.d. rata-rata 10 tahunnya). Katalis potensial lingkungan makro yang lebih baik menyebabkan biaya kredit lebih rendah," papar sekuritas.

Seperti diketahui, BRI mencatatkan pertumbuhan asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93 persen year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun dan mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp44,21 triliun atau naik 12,47 persen secara tahunan (yoy) per September 2023. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2023 (25/10).

“Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut di antaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI”, jelas Sunarso.(*)

Baca juga: Miliki Peran Sebagai Financial Supermarket, Wealth Management BRI Berikan Layanan Lengkap dan Aman

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas