CEO AHA Beberkan Strategi Tingkatkan Omzet Toko Online di 2024
Persaingan bisnis toko online di marketplace makin ketat. Tercatat, sampai Juni 2022, ada sekitar 11 juta UMKM di Indonesia
Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan bisnis toko online di marketplace makin ketat. Tercatat, sampai Juni 2022, ada sekitar 11 juta UMKM di Indonesia yang sudah menjajaki penjualan secara online.
Hal itu sejalan dengan perilaku masyarakat yang makin nyaman belanja online. Untuk itu, para pebisnis online harus mengatur strategi jitu untuk bisa meningkatkan pertumbuhan omzet. Berikut ini, 5 strategi yang bisa dilakukan pebisnis online untuk meningkatkan omzet di toko online pada 2024.
Baca juga: Google Bantah YouTube Akan Bikin E-Commerce di Indonesia: Masih Pelajari Isi Peraturan
Jika dilihat sepanjang 2023, salah satu strategi para pebisnis online untuk meningkatkan omzet adalah dengan mengoptimalkan live streaming, terutama hadirnya TikTok Shop yang bisa terintegrasi dengan TikTok Live. Lalu, beberapa platform marketplace seperti Shopee dan Lazada pun membuat langkah sama dengan TikTok, dengan mengintegrasikan toko online dengan live streaming.
Dengan booming-nya jualan dengan live streaming, banyak pebisnis online fokus untuk mencari trafik agar pengunjung live-nya bisa ramai. Dengan harapan, semakin tinggi trafik live, berarti peluang mendapatkan penjualan juga semakin besar. Bahkan, untuk bisa meningkatkan trafik, para pebisnis online sampai menggandeng key opinion leader (KOL) dengan biaya yang tidak sedikit.
CEO AHA Commerce Stephen Lawrence, mengatakan menurut hasil riset Mckinsey berjudul It;s Showtime! How Live Commerce is Transforming the Shopping Experience pada 21 Juli 2021 mengungkapkan penjualan via livestreaming lebih sangat efektif meningkatkan awareness serta mendorong kenaikan penjualan secara instan.
Namun, sangat kurang efektif untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Sementara itu, saat tren ini booming di Indonesia, para pebisnis online hanya fokus mencari trafik dari livestream, tanpa memikirkan strategi menaikkan loyalitas konsumen.
Stephen mengatakan, untuk itu, pada 2024 nanti, kami menyarankan agar pebisnis online untuk tidak hanya fokus ke investasi pengembangan infrastruktur live streaming dan biaya influencer program yang ujung-ujungnya cuma mendapatkan kenaikan omzet sementara akibat mendapat konsumen yang hanya membeli sekali.
Baca juga: BPS Wajibkan Pengelola E-Commerce Setor Data Transaksi Perdagangan 3 Bulan Sekali Mulai Awal 2024
"Lebih baik fokus untuk mengembangkan trafik organik secara perlahan-lahan agar audiens yang masuk ke toko online kita adalah yang benar-benar membutuhkan produk tersebut. Lalu, dari situ, kita bisa memberikan layanan terbaik agar konsumen baru ini bisa loyal. Soalnya, prinsip fundamental dalam membangun bisnis adalah memberikan layanan terbaik ke konsumen,” ujarnya, Rabu (15/11/2023).