Pengusaha Ingatkan Boikot Produk Terafiliasi Israel Memincu Badai PHK dan Merosotnya Investasi
Akibat ajakan boikot produk terafilisasi menimbulkan potensi penurunan konsumsi belanja masyarakat hingga empat persen.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badai pemutusan hubunga kerja (PHK) dapat terjadi setelah munculnya aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel.
Ajakan agar tidak membeli produk terafiliasi Israel yang beredar di Indonesia pun turut diserukan Majelis Ulama Indonesia dengan mengeluarkan fatwa.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, gerakan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel bisa memiliki dampak yang berkepanjangan, satu di antaranya PHK karyawan.
"Bisa kita bayangkan ketika tergerus produsennya atau supplier, maka investasi bisa hilang dan kandas, pertumbuhan tidak bisa terjadi," kata Roy yang ditulis kembali pada Kamis (16/11/2023).
Baca juga: Alasan MUI Terbitkan Fatwa Boikot Produk Terafiliasi Israel: Bukan Soal Agama, tapi Kemanusiaan
"Bahkan yang paling tidak mau dilakukan, pengusaha tidak mau melakukanya, melakukan pengurangan tenaga kerja atau PHK. Kalau produktivitas turun, bagaimana membayarkan tenaga kerja yang setiap tahunnya bertumbuh?" lanjutnya.
Roy mengatakan, akibat dari boikot produk ini menimbulkan potensi penurunan konsumsi belanja masyarakat hingga empat persen.
"(Angkanya) belum signifikan. Kalau angka, kira-kira pendekatan yang secara umum sekitar 3 hingga 4 persen penurunan konsumsi belanja masyarakat untuk daerah-daerah tertentu, belum seluruh daerah," ujarnya.
Maka dari itu, Roy meminta pemerintah hadir di tengah ramainya ajakan boikot ini.
Ia mengatakan, pemerintah harus hadir dalam membaca atau melihat situasi dan kondisi.
"Perlu ada langkah-langkah yang relevan dan adaptif oleh pemerintah dalam membaca situasi dan kondisi," kata Roy.
Roy pun mengingatkan bahwa konsumsi masyarakat ini berperan besar dalam perekonomian Indonesia.
"278 juta masyarakat Indonesia makan dan minum itu berkontribusi (ke) ekonomi kita, sehingga bisa 5 persen (pertumbuhan ekonomi Indonesia)," ujarnya.
Respon Danone Indonesia
Danone Indonesia buka suara soal tagar #TolakDanoneAqua yang trending di media sosial X pada Sabtu (11/11/2023) ini.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, tagar tersebut digaungkan banyak pengguna X karena Danone dituding sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan Israel.