Kepincut Mobil Listrik Tesla, PM Thailand Bujuk Elon Musk Bangun Pabrik Baru di Negaranya
Komite kebijakan kendaraan listrik Thailand juga telah menyetujui untuk mengurangi cukai pada baterai EV dari 8 persen menjadi 1 persen.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Pesona mobil Listrik besutan Tesla belakangan telah mencuri perhatian sejumlah negara besar di Asia, termasuk Thailand yang baru – baru ini dikabarkan tengah melobi CEO Tesla Elon Musk untuk membangun pabrik perakitan mobil listrik baru di negaranya.
“Tesla baru – baru melakukan kunjungan ke Thailand, mereka mencari lahan seluas 2.000 rai (320 hektar) untuk membuat kendaraan listrik (EV), tentu momen tersebut kami gunakan sekuat tenaga untuk merayu mereka agar mereka jatuh cinta dengan Thailand” kata Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin dikutip dari Thailandtv.
Tak tanggung – tanggung untuk memikat perhatian Elon Musk, Perdana Menteri Thailand bahkan menawarkan potongan pajak dan juga subsidi dengan nominal yang menggiurkan. Seperti bantuan subsidi senilai 70.000 Baht atau sekitar Rp30 juta untuk pembelian mobil listrik CKD dan CBU dengan kapasitas baterai 10-30 kWh.
Baca juga: Penjualan Tesla di China Anjlok 17,8 Persen, Tak Mampu Bersaing Dengan Produk Lokal
Selain itu pemerintah Thailand juga memberlakukan kebijakan pembebasan bea impor untuk komponen utama kendaraan listrik seperti baterai, motor traksi, kompresor untuk EV baterai, sistem manajemen baterai, unit kontrol penggerak, dan gigi reduksi hingga tahun 2025.
Lebih jauh, komite kebijakan kendaraan listrik Thailand juga telah menyetujui untuk mengurangi cukai pada baterai EV dari 8 persen menjadi 1 persen, serta memberikan program subsidi 24 miliar baht untuk industri baterai yang ada di negaranya.
Belum diketahui apakah nantinya Tesla akan sepakat untuk melakukan investasi dengan negara Gajah Putih itu, namun dengan kerjasama ini Tesla dapat memperluas pasar mobil listriknya. Selain itu langkah tersebut juga membantu pemerintah Thailand untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi lewat ekspor kendaraan listrik dalam negeri.
Sebagai informasi sebelumnya merayu Tesla untuk membangun pabrik perakitan mobil Listrik, PM Thavisin pada September tahun lalu sukses menggandeng pabrik otomotif asal China, Build Your Dream atau BYD dan Great Wall Motor berkomitmen untuk membangun fasilitas manufaktur kendaraan listrik di Thailand.
Demi menggenjot produksi di Thailand, kedua perusahaan otomotif ini bahkan rela mengguyurkan investasi dengan total mencapai 1,44 miliar dolar AS atau setara Rp 22,37 triliun (Satuan Kurs 15.528).