Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

UNDP Bilang, Perang Israel-Hamas Bikin 230.000 Orang di Lebanon, Mesir, dan Yordania Jatuh Miskin

Perang Hamas-Israel menurut UNDP menyebabkan lebih dari 230.000 orang jatuh miskin di tiga negara tersebut.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in UNDP Bilang, Perang Israel-Hamas Bikin 230.000 Orang di Lebanon, Mesir, dan Yordania Jatuh Miskin
AFP/MAHMUD HAMS
Rarusan tenda dan tempat penampungan sementara di sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Israel mendapat tekanan pada 13 Desember dari sekutu-sekutunya atas perang yang mereka lakukan di Gaza, dan pendukung utama mereka, Amerika Serikat, mengkritik pemboman yang dilakukan Israel sebagai respons terhadap serangan 7 Oktober sebagai tindakan yang "tidak pandang bulu". (Photo by Mahmud HAMS / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) mengungkapkan kerugian ekonomi akibat perang Israel-Hamas di Gaza terhadap Lebanon, Mesir, dan Yordania mencapai hingga 10 miliar dolar AS tahun ini.

Perang Hamas-Israel menurut UNDP juga menyebabkan lebih dari 230.000 orang jatuh miskin di tiga negara tersebut.

Perang menyebabkan negara-negara tersebut menghadapi tekanan fiskal, pertumbuhan ekonomi yang lambat dan tingginya angka pengangguran.

Hal ini diyakini menghambat investasi yang sangat dibutuhkan serta berdampak pada konsumsi dan perdagangan. Adapun Lebanon berada dalam krisis ekonomi yang parah.

UNDP juga memperingatkan bahwa kerugian dapat naik berlipat ganda jika konflik Israel-Hamas berlanjut hingga enam bulan ke depan.

“Ini adalah dampak yang sangat besar,” kata Abdallah Al Dardari, asisten sekretaris jenderal PBB dan Direktur Biro Regional untuk Negara-negara Arab (RBAS) UNDP yang memimpin penelitian tersebut.

Berita Rekomendasi

"Krisis ini adalah sebuah bom dalam situasi regional yang sudah rapuh. Krisis ini memperburuk sentimen karena ketakutan akan apa yang bisa terjadi dan ke mana arah permasalahannya,” sambungnya.

Baca juga: Hamas Buka Opsi Damai dengan Israel, Ismail Haniyeh: Negara Palestina Harus Dibentuk

Dardari mengatakan pihaknya juga telah menjangkau dana pembangunan dan lembaga keuangan multilateral mengenai skenario rekonstruksi pasca perang di Gaza.

“Kami tidak menunggu sampai pertempuran berakhir, upaya ini telah dimulai,” ujarnya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Baca juga: Perlawanan Keras Militan Hamas, 9 Tentara Israel Tewas dalam Penyergapan di Kota Gaza

Israel telah melancarkan serangan  untuk memusnahkan Hamas yang menguasai Gaza setelah para pejuang Hamas menyerbu melintasi perbatasan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 warga Israel, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 240 orang.

Sejak itu, pasukan Israel telah mengepung daerah kantong tersebut dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut, dengan lebih dari 18.000 orang dipastikan tewas, menurut otoritas kesehatan Palestina, dan ribuan orang khawatir tersesat di reruntuhan atau di luar jangkauan ambulans.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas