Terbesar Dalam Sejarah, DPR Minta Pemerintah Usut Tuntas Insiden Ledakan Smelter Nikel PT ITSS
Ia mengatakan ledakan ini merupakan terbesar dalam sejarah pengoperasian smelter milik perusahaan China di Indonesia.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
"Sudah menjadi rahasia umum kalau sebagian besar alat kerja di smelter-smelter milik China diimpor dari China juga. Bahkan, sampai komponen terkecil seperti baut dan mur," kata Mulyanto.
Ia mengatakan, perlu juga diketahui kualitas barang yang selama ini dipakai untuk menunjang operasional smelter.
"Jangan-jangan barang dan suku cadang yang dipakai tidak memenuhi syarat yang ditentukan," ujarnya.
Mulyanto mengaku sangat prihatin kecelakaan kerja terjadi lagi di smelter perusahaan China.
Kecelakaan yang terjadi pada Minggu (24/12/2023) itu menyebabkan paling sedikit 35 orang korban, di mana sebanyak 13 orang meninggal dunia.
Beberapa waktu sebelumnya juga terjadi kecelakaan kerja di smelter PT GNI yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
Situasi Diklaim Sudah Terkendali
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan mengemukakan, perkembangan pada pukul 16.15 WITA, Minggu (24/12/2023), diketahui situasi di lokasi kejadian sudah terkendali.
Jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi sebanyak 13 orang, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal Tiongkok.
Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas.
Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang rawat jalan.
Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pasca-kecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban.
"Kami juga telah menyerahkan 1 jenazah korban kepada keluarga korban," jelas Dedy.
Kronologi Kejadian
Menurut Dedy, tungku smelter nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.
Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.