Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Utang Negara Rp 8,041 T, Prof Bambang: Siapapun Presidennya Dia Pasti akan Berutang, Kecuali . . .

Bank Dunia menyebut negara-negara berkembang mengeluarkan dana setara Rp 6.800 triliun untuk melunasi utang dan jaminan publik mereka pada 2022.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Utang Negara Rp 8,041 T, Prof Bambang: Siapapun Presidennya Dia Pasti akan Berutang, Kecuali . . .
screenshot
Kementerian Keuangan mengumumkan utang Indonesia hingga akhir November 2023 mencapai Rp 8.041,01 triliun. Prof Bambang Soemantri Brodjonegoro mengatakan siapapun presiden yang terpilih pada Pilpres 2024 nanti pasti akan berutang. 

Nah investasi pemerintah inilah, karena pemerintah juga sudah punya kewajiban, selain membayar gaji pegawai, memberikan bantuan untuk pendidikan, kesehatan, dan banyak fungsi-fungsi dasar yang harus disediakan.

Sehingga untuk investasi emang mau enggak mau harus ada pinjaman. Tapi satu hal yang mungkin masyarakat perlu tahu, bahwa mayoritas sekarang (pemasukan negara) itu dari surat utang.

Dan di dalam surat utang sendiri yang makin membuat kita dalam kondisi baik adalah komposisi pemegang surat utang. Ada masa di mana pemegangnya cukup besar oleh orang asing. 40 persen asing, 60 persen lokal.

Bayangkan kalau ada tingkat tinggi, kemudian ada capital flow (aliran modal), maka salah satu yang outflow (aliran modal keluar) selain dari pasar saham kan dari pasar obligasi.

Nah yang 40 persen ini kalau kemudian bergejolak, ya Indonesia agak terganggu stabilitasnya. Sehingga kalau ditanya sekarang komposisinya, ya sudah makin membaik.

Kalau enggak salah sudah 30 persen, berarti lokalnya 70 persen. Artinya, ketergantungan Indonesia ke negara asing sudah semakin kecil. 

Terkait fakta pendapatan Indonesia mengalami defisit, apakah siapa pun nanti presiden terpilih akan
membawa utang? 

Berita Rekomendasi

Tidak bisa dihindari, dia pasti akan berutang kecuali tadi, bisa diyakini kita sanggup memperbaiki tax ratio (rasio pajak).

Sekarang tax ratio kita itu harus cuma sekitar 10 persen.

Menaikkan tax ratio itu sangat tidak mudah, butuh waktu dan enggak mungkin dengan menaikkan tarif. Yang mungkin adalah memperluas basis pajak. Itu yang rumit.

Kalau cuma naikin pajak ya semua orang juga bisa. Kita mau bersaing sama Singapura, Malaysia salah-salah pada lari semua kalau pajaknya dinaikkan. (m40)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas