Tutup Tahun 2023, Indeks Kepercayaan Industri Tetap Ekspansif di Angka 51,32 Poin
Kementerian Perindustrian kembali merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Desember 2023.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian kembali merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Desember 2023. Dari hasil yang didapat, IKI pada bulan Desember 2023 mencapai 51,32 atau masih pada level ekspansif.
Angka ini melemah 1,11 poin dibandingkan dengan bulan November 2023 yang sebesar 52,43. Walaupun demikian, nilai ini meningkat 0,42 poin dibandingkan dengan nilai IKI Desember tahun lalu yang sebesar 50,90.
"Dari 23 subsektor IKI yang kami ukur 15 subsektor mengalami ekspansi dengan share PDB 86,3 persen. Artinya ada subsektor-subsektor yang besar yang share PDB-nya itu ada pada status ekspansi. Kemudian, 8 subsektor yang share PDB-nya 13,7 persen itu berstatus kontraksi," tutur Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif saat konferensi pers IKI Desember 2023, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Enam Daftar Subsektor Industri yang Kontraksi dan Penyebabnya Menurut IKI September 2023
Delapan subsektor yang kontraksi adalah subsektor industri komputer, barang elektronik dan optik, industri tekstil, industri pengolahan lainnya, industri karet, barang karet dan plastik, industri mesin dan perlengkapan ytdl, industri percetakan dan repromedia rekaman, industri kayu barang kayu dan gabus, serta industri barang galian bukan logam.
"Untuk subsektor yang ekspansinya paling tinggi diantaranya industri makanan, industri Kendaraan bermotor trailer, industri minuman dan industri pengolahan tembakau," ungkap Febri.
Selanjutnya, variabel Pesanan Baru dan Produksi mengalami ekspansi pada Desember 2023 sebesar 53,44 dan 53,86. Sedangkan variabel Persediaan Produk masih kontraksi sebesar 42,21.
"Jadi kalau persediaan produknya itu kontraksi, artinya masih banyak stok barang hasil produksi di gudang dan belum terserap oleh pasar," jelasnya.
Penurunan ekspansi pada variabel Pesanan Baru karena penurunan pesanan domestik dan luar negeri, beberapa responden juga menyatakan karena daya saing harga di dalam negeri.
Penurunan ekspansi pada variabel Produksi terutama karena turunnya pesanan, faktor lainnya adalah masih banyaknya stok produk, ketersediaan bahan baku dan faktor musiman.
Baca juga: Smelter PT ITSS Morowali Meledak, DPR Segera Panggil Kementerian ESDM dan Kemenperin
Sedangkan kontraksi Persediaan Produk yang semakin dalam menandakan terjadinya peningkatan stok produk pada industri pengolahan.
"Secara umum, kepercayaan industri di bulan Desember 2023 masih sangat baik. Nilai IKI yang ekspansi pada bulan Desember 2023 sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya meningkat mencapai 31,8 persen dan stabil mencapai 46,8 persen hampir sama dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 31,9 persen dan 46,9 persen," ucap Febri.
Pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya meningkat lebih tinggi dari yang menyatakan kondisi usahanya menurun sebesar 21,4 persen pada Desember 2023.
Baca juga: Kemenperin Cetak 38.995 SDM Kompeten di Bidang Industri Sepanjang 2023
Pada Desember 2023, secara umum tingkat optimisme pelaku usaha memandang kondisi usaha selama 6 bulan ke depan atau semester 1-2024 meningkat menjadi 62,4 persen, dibanding 61,4 persen pada November 2023.
"Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik," jelasnya.
Selanjutnya, sebanyak 24,7 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini menurun dari bulan sebelumnya sebesar 26,7 persen.
Terakhir, persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 12,9 persen.