Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dua Kereta Tabrakan di Cicalengka Bandung, Pengamat Kasih Catatan ke KAI Agar Nihil Kecelakaan

Semua pihak perlu menunggu hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dua Kereta Tabrakan di Cicalengka Bandung, Pengamat Kasih Catatan ke KAI Agar Nihil Kecelakaan
Ist via Tribun Jabar
Dua kereta api mengalami tabrakan di lintas Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) sekira pukul 06.03 WIB. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat Tata Kota dan Transportasi, Yayat Supriatna memberikan catatan penting merespon kecelakaan Kereta Api Turangga PLB 65A bertabrakan dengan Kereta Api Commuter Line Bandung 350 di Kilometer 181+700 di Haurpugur, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024), pukul 06.30.

Saat ini, menurut Yayat, semua pihak perlu menunggu hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengusut penyebab kecelakaan tersebut.

"Kita masih menunggu hasil KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan," ujar Yayat saat dihubungi Tribunnews, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Sebut 28 Penumpang Kereta Api Terluka, 6 Rumah Sakit Disiapkan

Namun, patut disayangkan kecelakaan Kereta Api terjadi. Padahal, seharusnya dapat mencapai zero accident atau kecelakaan nihil dalam transportasi, terutama Kereta Api.

"Memang kejadian ini sangat disayangkan terjadi di awal tahun baru. Yang seharusnya menjadi catatan penting untuk mencapai zero accident dalam kecelakaan KA," tutur Yayat.

Menurutnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah cukup berupaya mengatasi atau menghindari terjadinya kecelakaan KA. Tapi, dalam setiap kasus kecelakaan, perlu diketahui apakah ini karena faktor human error atau karena masalah teknis.

Berita Rekomendasi

"Kalau masalah human error harus menjadi catatan. Di mana letak kesalahan atau upaya perbaikan Sumber Daya Manusianya (SDM). Kalau terkait teknis. Di mana letak kegagalan operasionalnya," imbuh Yayat.

Sebab, dari investigasi KNKT, diharapkan kejadian kecelakaan serupa tidak terulang. Hingga menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan atas keselamatan mereka ketika naik Kereta Api. Ke depan, menurut Yayat, perlu dilakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Perlu dilakukan evaluasi pada lintasan yang paling rawan dan berpotensi kecelakaan. Perlu ada perbaikan sistem informasi dan teknologinya dan upaya peningkatan SDM yang terlibat dalam operasionalnya," tutur Yayat.

Diketahui, pada pagi hari ini Jumat (5/1/2023), sekira pukul 06.03 WIB telah terjadi kecelakaan dua kereta api yakni KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung.

Data sementara korban peristiwa kecelakan kereta di Cicalengka Bandung dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan 24 orang mengalami luka-luka.

"Sementara korban diinfo awal ada 3 korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat (5/1/2023).

Ia menerangkan, ketiga adalah masinis kereta lokal atau Commuter Line Bandung, asisten masinis Commuter Line Bandung, serta seorang pramugara dari KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung.

"Baru 3 korban yang meninggal dunia, untuk laporan penyebab belum bisa dipastikan dan saat ini fokus adalh menolorng korban dan melakukan evakuasi kereta," tutur Ibrahim.

Sementara untuk korban luka-luka dilaporkan oleh PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin ada 24 orang. Puluhan korban luka itu telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat sepertu, RSUD Cicalengka Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek.

"Ada 24 korban luka-luka sudah dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Bey.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas