Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tabrakan Kereta di Cicalengka, Seperti Apa Rencana Elektrifikasi Commuter Line Bandung Raya?

Pembangunan jalur ganda di Cicalengka ini ditargetkan rampung tahun 2024, sehingga sekarang pengerjaan jalur ganda belum rampung.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tabrakan Kereta di Cicalengka, Seperti Apa Rencana Elektrifikasi Commuter Line Bandung Raya?
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Lokomotif menarik salah satu gerbong kereta api (KA) Turangga yang berhasil dievakuasi dari lokasi tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tabrakan dua kereta api yang terjadi sekitar pukul 06.03 WIB tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. (TRIBUN JABAR/GANI KIRNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno memaparkan rencana elektrifikasi lintasan commuter line Bandung Raya.

Dihubungi di Jakarta, Minggu (7/1/2024), dia menuturkan, pembangunan jalur ganda (double track) tengah dikerjakan Balai Perkeretaapian Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka, Jawa Barat.

"Di jalur ini jalur kereta api masih tunggal (single track), makanya perjalanan kereta api dua arah harus berjalan bergantian," ujar Djoko.

Pembangunan jalur ganda ini ditargetkan rampung tahun 2024, sehingga sekarang pengerjaan jalur ganda belum rampung.

"Lintasan ini tergolong ramai, dalam keseharian dilintasi 60 commuter line dan 22 KA jarak jauh. Di masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ada penambahan 4 perjalanan KA jarak jauh, sehingga total 26 KA jarak jauh melintas setiap hari," tuturnya.

Di tengah tingginya perjalanan KA di lokasi ini, lanjut Djoko, sistem persinyalan di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur berbeda.

Berita Rekomendasi

Sinyal di Stasiun Cicalengka masih menggunaan sinyal blok mekanik, sedangkan sinyal di Stasiun Haurpugur berupa sinyal elektrik.

"Perbedaan model persinyalan ini akan membedakan cara pengoperasiannya. Makanya, petugas pengatur perjalanan KA (PPKA) akan mengatur perjalanan KA di dua stasiun ini harus memiliki keterampilan mengoperasikan persinyalan yang berbeda ini," tambah Djoko.

Di jalur rel tunggal, sinyal menandakan kereta boleh atau tidak boleh melintas setelah dipastikan bahwa petak jalan yang akan dilintasi kereta itu dirasa aman. Karena jalur tunggal akan digunakan bergantian perjalanan kereta api dengan dua arah yang berbeda.

Baca juga: KNKT Turunkan 4 Investigator Selidiki Tabrakan KA Turangga Vs KA Lokal Bandung Raya

"PPKA harus memastikan, tidak ada KA lain di petak jalan itu sebelum memberikan sinyal aman bagi KA yang akan melintas," imbuh Djoko.

Data dari Balai Teknik Perkeretapian (BTP) Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, terkait dengan jalur tunggal pada lokasi kecelakaan itu, sejatinya tengah merencanakan pengerjaan jalur ganda pada pelintasan tersebut.

Proyek ini bagian dari upaya peningkatan jumlah jalur kereta api di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Proyek rel ganda itu membentang sejauh 23 kilometer dan terbagi ke dalam dua tahap.

Baca juga: Komisi V DPR Panggil Menhub Bahas Kecelakaan KA Turangga Vs KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka

Tahap I terbentang mulai dari Gedebage-Cimekar-Rancaekek-Haurpugur sejauh 14 kilometer dan tahap II sepanjang 9 kilometer yang terbagi dua rute, yakni dari Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas