Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cegah Human Error di Celakaan KA, 2024 Sistem Persinyalan Kereta Api di Jawa Tak Lagi Manual

Persinyalan kereta api di beberapa titik khususnya di Pulau Jawa saat ini masih manual.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cegah Human Error di Celakaan KA, 2024 Sistem Persinyalan Kereta Api di Jawa Tak Lagi Manual
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah petugas Rollingstock dari Balai Yasa Tegal melakukan evakuasi kereta api (KA) Turangga yang tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tabrakan dua kereta api yang terjadi sekitar pukul 06.03 WIB tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. (TRIBUN JABAR/GANI KIRNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan di 2024 semua sistem persinyalan kereta api di Pulau Jawa beralih ke sistem elektrik.

Hal ini sebagai upaya perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) pasca kasus kecelakaan Kereta Api (KA) di Cicalengka, Jawa Barat.

Dia mengatakan, persinyalan kereta api di beberapa titik khususnya di Pulau Jawa masih manual.

"Pada tahun 2024 semua sinyal dimaksimalkan tidak lagi manual," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (18/1/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Budi memaparkan amatan sementara penyebab kecelakaan KA yang menewaskan 4 petugas KAI itu.

Mulai dari kesalahan teknis hingga pelanggaran SOP karena faktor manusia.

"Dari apa yang kita amati sementara KNKT belum merilis bahwa ada kemungkinan kesalahan teknis, pelanggaran SOP faktor manusia dan hal-hal lain yang sedang kita investigasi," ungkap Budi.

Berita Rekomendasi

Pihaknya telah melaporkan tiga usulan jangka pendek dalam mereformasi sistem perkeretaapian.

Baca juga: Kecelakaan KA di Cicalengka Bandung: Kuat Dugaan Faktor Human Error

Antara lain mereformasi SDM, memperkuat SOP serta mengupayakan semua jalur menjadi dua jalur.

"Juga sinyal masih ada di beberapa yang manual. Serta elevated di kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya maupun Semarang. Sehingga tidak ada lagi perlintasan sebidang," jelas dia.

Baca juga: Pengamat: Ada Potensi Human Error dalam Kecelakaan KA Turangga-KA Lokal Baraya

Pihaknya berharap semua pihak untuk menunggu kesimpulan pasti dari KNKT terkait kecelakaan dua KA tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas