Antisipasi Disrupsi di Bisnis Alat Berat, Trakindo Implementasikan Aplikasi Digital
Peran manajemen sangatlah krusial, terutama dalam membangun pemahaman, sekaligus meningkatkan keterlibatan karyawan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi digital memiliki peran yang sangat krusial bagi perusahaan di tengah era disrupsi teknologi untuk bersaing dan menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan.
Riset oleh Boston Consulting Group mengungkapkan 70 persen transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan tidak mencapai tujuannya, atau bisa dibilang gagal.
“Meskipun transformasi digital seakan menjadi keharusan bagi perusahaan di era disrupsi teknologi digital, namun kita semua menyadari bahwa memulai transformasi digital bukanlah hal yang mudah," ungkap COO & Co-founder Corporate Innovation Asia Consulting (CIAS) M. Taufik Mardian di acara diskusi Bincang PERSpektif bertema “Transformasi Digital untuk Performa Bisnis Optimal” yang diselenggarakan Trakindo, Rabu, 31 Januari 2024.
Baca juga: Dukung Sektor Tambang Batubara, Perusahaan Lokal Gandeng Distributor Alat Berat asal Tiongkok
Taufik memaparkan, peran manajemen sangatlah krusial, terutama dalam membangun pemahaman, sekaligus meningkatkan keterlibatan karyawan agar tujuan transformasi digital bisa tercapai.
"Dengan memanfaatkan penggunaan teknologi digital, perusahaan dapat mengoptimalkan performa bisnisnya untuk meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan produk dan layanan yang inovatif, hingga memperluas pasar,” beber Taufik.
Melihat lebih dalam ke industri alat berat, Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Etot Listyono menegaskan, PAABI setuju penerapan transformasi digital di industri alat berat sangatlah penting dilakukan oleh para pelaku bisnis. Berdasarkan hasil survei internal PAABI, terungkap 100 persen responden PAABI setuju penerapan transformasi digital berbanding lurus dengan performa bisnis perusahaan.
"Sebanyak 77 persen transformasi digital yang dilakukan perusahaan tersebut meliputi kebutuhan internal dan eksternal," kata Etot Listyoni. Meski sudah melakukan transformasi digital, survei ini juga mendapati temuan bahwa hanya 54 persen responden yang berhasil, sementara 46 persen responden mengakui bahwa transformasi digital belum diimplementasikan secara maksimal dalam perusahaan.
"Alasannya beragam, diantaranya karena penerapannya masih baru dilakukan dan terbatasnya infrastruktur di remote area. PAABI menyambut antusias era disrupsi teknologi digital ini. Untuk itu, kami senantiasa berupaya untuk mendorong para anggota untuk terus dapat beradaptasi dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital, sehingga dapat memberikan value yang positif bagi peningkatan performa bisnis perusahaan,” ungkap Etot.
Chief Administration Officer Trakindo Yulia Yasmina mengatakan, perkembangan teknologi ini tidak hanya berpotensi luar biasa dalam merombak industri, tapi juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, meliputi digital economy, big data, robotic, hingga artificial intelligence.
Dia menambahkan, perusahaannya terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital guna mendorong peningkatan performa karyawan dan juga pelayanan bagi pelanggan. Secara garis besar, aplikasi yang dikembangkan oleh Trakindo terbagi menjadi dua kategori utama yang dibuat berdasarkan target penggunanya, yaitu aplikasi untuk internal (karyawan) dan juga eksternal (pelanggan).
Manager Digital & Information Technology Trakindo Ari Widayanti mengatakan, transformasi digital yang dilakukan Trakindo bertumpu pada aplikasi yang berfokus pada tiga aspek utama, yaitu e-commerce, connectivity dan productivity. Sebagai distributor alat berat Caterpillar pihaknya menyediakan Parts.cat.com untuk penjualan suku cadang resmi alat berat tersebut yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan di Indonesia.
Di aspek konektivitas, perusahaan menghadirkan aplikasi VisionLink untuk membantu para klien Trakindo dalam mengelola unit alat beratnya, sehingga jam operasional maksimal, biaya operasional rendah, dan pengoperasian optimal. Sementara, pada aspek Productivity, perusahaan menyediakan CAT Inspect yang berfungsi untuk mengunduh dan menyelesaikan inspeksi yang dilengkapi dengan opsi foto, video dan komentar.
Ari menekankan, komunikasi dan koordinasi merupakan kunci utama yang dibutuhkan untuk membangun kesepahaman tujuan antara perusahaan dan pelanggan, hingga akhirnya pelanggan bersedia untuk beradaptasi dengan sistem baru yang diterapkan.
Di sisi lain, untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia perusahaan, Trakindo berhasil mengembangkan Aplikasi THRU, sebuah aplikasi yang mencakup perkembangan informasi dan administrasi perusahaan termasuk keperluan Human Resources, meliputi cuti, kesehatan, kehadiran, hingga perjalanan dinas di genggaman setiap karyawan.
General Manager Human Resources Trakindo Ferry M. Butarbutar menjelaskan, Aplikasi THRU hadir sebagai One Stop Solution Apps yang memberikan kemudahan bagi lebih dari 7.800 karyawan Trakindo yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sehingga dapat dengan mudah mengakses keperluan administrasi kantor hanya melalui ponselnya.
“Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi kami karena tidak semua karyawan bisa selalu standby di depan laptop, terutama mereka yang harus bertugas di lapangan. Dalam hal ini, konsistensi untuk membangun pemahaman karyawan tentunya sangatlah dibutuhkan agar penerapannya bisa optimal, terlebih banyak karyawan yang awalnya belum terbiasa untuk menggunakan sistem aplikasi,” kata Ferry M. Butarbutar.
Didirikan tahun 1970 oleh AHK Hamami, Trakindo menjadi distributor resmi untuk Caterpillar sejak 1971 dan kini memiliki dari 75 cabang di seluruh Indonesia.
Dukungan alat berat yang dimiliki Trakindo menyasar industri pertambangan, konstruksi, kehutanan dan perkebunan, kelautan, minyak dan gas bumi, serta kelistrikan.