Pengamat Singgung Pembatasan Impor Turut Pengaruhi Kelangkaan Beras
Trubus Rahadiansyah menilai faktor pembatasan impor di sejumlah negara turut mempengaruhi stok beras
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai faktor pembatasan impor di sejumlah negara turut mempengaruhi stok beras di Indonesia.
Trubus melihat harga beras di pasar global trennya meningkat. Disebabkan oleh larangan ekspor beras di India. Selain itu, sejumlah negara lain juga ditengarai lebih mengedepankan untuk menjaga stok pangan mereka, sehingga terjadi pembatasan impor.
"Persoalannya kemudian sekarang ini sebenarnya negara-negara yang selama ini memberikan impor pun sebenarnya ada masalah. Karena mereka membatasi ekspornya ke negara kita," ujar Trubus saat dihubungi Tribunnews, Senin (12/2/2024).
Baca juga: Beras SPHP Bulog Mulai Langka di Pasar Ritel Modern
Selain itu, faktor di dalam negeri juga turut dipengaruhi beberapa hal. Misalnya, stok daerah-daerah yang menjadi lumbung padi didistribusikan ke daerah yang mengalami kekurangan stok. Trubus menengarai beberapa pihak menahan distribusi beras.
"Jadi ada daerah-daerah yang sebenarnya surplus berasnya itu. Tapi dia tahan nanti nunggu bulan puasa," kata Trubus.
Dengan begitu, harga beras akan dipatok lebih. Untuk mengatasi itu, perlu intervensi pemerintah daerah mendistribusikan beras mereka ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan stok. Bagaimana kaitannya dengan bantuan sosial yang gencar dilakukan pemerintah beberapa bulan terakhir?
"Kalau bansos itu sama, untuk bansos kan stoknya langka. Tapi itu selama ini diatasi dengan cara impor," tambah Trubus.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga beras di DKI Jakarta per hari ini, Senin (12/2/2024), harga beras kualitas bawah I Rp 14.650/kg, beras kualitas bawah II Rp 13.950/kg, beras kualitas medium I Rp 15.900/kg, beras kualitas medium II Rp 15.050/kg, beras kualitas super I Rp 19.000/kg, beras kualitas super II Rp 16.850/kg.
Baca juga: Terjadi Kelangkaan, Toko Ritel Modern Batasi Pembelian Beras Premium Hanya Boleh 1 Kemasan 5 Kg
Beras SPHP Bulog Mulai Langka
Beras medium program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dari Badan Urusan Logistik (Bulog) mulai susah dicari, bahkan di pasar ritel modern mengalami kelangkaan.
Pengamatan Tribunnews di Alfamart Jalan Margonda Raya Depok, beras SPHP Bulog sudah tidak ada sejak tiga Minggu yang lalu atau akhir Januari 2024. Bahkan, beras jenis lain pun tak nampak satupun di rak-rak besi outlet Alfamart.
Pramuniaga toko Alfamart mengatakan, seluruh jenis beras baik SPHP maupun yang premium sudah sulit ditemukan bahkan di seluruh outlet Alfamart. Kehadiran beras SPHP di outletnya itu terakhir di awal Januari 2024.
"Hampir tiga Minggu semua beras kosong semua toko, enggak bakal ada. Kosong dari supplier nya," kata pramuniaga Alfamart saat ditemui Tribunnews, Senin (12/2/2024).