Angkasa Pura I Tak Terima Bandara YIA Dianggap Tidak Memiliki Dampak ke Pariwisata Yogyakarta
Pengembangan sektor pariwisata setidaknya bisa dipenuhi dalam tiga aspek yaitu aksesibilitas, aminities dan attractiveness.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura I membantah anggapan bahwa operasional Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, tak berdampak pada pariwisata Yogyakarta.
Hal tersebut sebagai respons atas keluhan wisatawan terkait keberadaan Bandara YIA yang dinilai sulit mendapatkan akses baik transportasi umum.
"Untuk akses menuju dari dan ke Bandara saya rasa cukup banyak moda transportasi, seperti kereta bandara dan transportasi darat lainya yang dengan mudah di dapatkan setiba di bandara YIA," kata Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Rahadian D Yogisworo saat dihubungi Tribunnews, Kamis (14/3/2024).
Baca juga: Diskon Tiket KA Bandara YIA dan Kualanamu, Harga Mulai dari Rp 60 Ribu Berlaku Selama Libur Sekolah
Menurut Rahadian, pengembangan sektor pariwisata setidaknya bisa dipenuhi dalam tiga aspek yaitu aksesibilitas, aminities dan attractiveness.
Terkait hal ini, AP I berperan dalam aspek aksesibilitas.
"Sebagai pengelola bandara, AP1 tentunya berperan dalam hal penyiapan infrastruktur bandara/ aksesibilitas untuk daerah pariwisata di sebuah wilayah," ujar dia.
Terkait aksesnya, Rahadian memaparkan bahwa di Bandara YIA ini sudah terdapat empat maskapai yang beroperasi untuk melayani dua rute internasional dan dua lagi rute domestik.
"Menurut kami, hal ini cukup menggambarkan bagaimana peran Bandara dalam memfasilitasi daerah tujuan wisata, serta melayani pengguna jasa baik wisman maupun wisnus," jelasnya.
Sementara dalam catatan Tribunnews, terjadi pertumbuhan penumpang hingga 46 persen di tahun 2023. Tercatat, jumlah penumpang selama tahun 2023 mencapai 4.307.742 orang.
Bandara YIA juga melayani 30.674 pergerakan pesawat selama 2023 atau tumbuh 46 persen dibandingkan 2022. Sementara kargo, mencapai 11.666.883 kilogram (Kg) atau tumbuh 43 persen.
Pertumbuhan juga terjadi menjelang akhir tahun 2023 atau pada 29 Desember yang menjadi puncak arus penumpang kedua di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Tercatat puncak arus kedua libur Nataru ini sebanyak 12.267 penumpang. Pada periode ini pergerakan pesawat tercatat 86 pergerakan atau tumbuh 2 persen. Sedangkan kargo mencapai 37.747 Kg atau tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.