Emiten Menara Telekomunikasi Ini Kantongi Pendapatan Rp6,64 Triliun di Akhir 2023
Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatat pendapatan di 2023 sebesar Rp6,64 triliun, dan Rp5,72 triliun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatat pendapatan di 2023 sebesar Rp6,64 triliun, dan EBITDA Rp5,72 triliun.
Per 31 Desember 2023, TBIG memiliki 41.227 penyewaan dan 22.475 site telekomunikasi.
Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 22.357 menara telekomunikasi dan 118 jaringan DAS.
Baca juga: Emiten Multi Sektor Punya Prospek Lebih Cerah Secara Fundamental
CEO TBIG, Hardi Wijaya Liong mengatakan, tahun lalu perseroan menambahkan 2.760 penyewaan yang terdiri dari 744 sites telekomunikasi dan 2.016 kolokasi ke portofolio.
"Setelah merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison (IOH) di tahun 2022, kami telah bekerja dengan IOH terkait dengan integrasi jaringan mereka. Pada beberapa penyewaan dari IOH yang berakhir, kami melihat beberapa yang tidak diperpanjang, yang mengakibatkan penambahan penyewaan bersih yang lebih rendah untuk tahun 2023," kata Hardi ditulis Jumat (29/3/2024).
Kemudian terkait total pinjaman debt perseroan di akhir 2023, di mana pinjaman dalam mata uang dolar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp28,202 miliar dan total pinjaman senior sebesar Rp625 miliar.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp801 miliar, maka total pinjaman bersih menjadi Rp27.401 miliar.
“Perseroan terus memiliki profil likuiditas yang sangat kuat dengan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. Hingga akhir tahun 2023, 44 persen dari utang kami dalam bentuk obligasi dan pinjaman rupiah," ujar CFO TBIG, Helmy Yusman Santoso.