Kuliner Tahu Kupat Pak Har Manahan, Bangkit Berseri dengan KUR BRI
Tahu Kupat Pak Har Manahan menggunakan KUR BRI untuk bangkit mengembangkan usaha sejak pandemi menyerang
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Ketua Paguyuban Pedagang Shelter Stadion Manahan, Sudarto menilai terobosan QRIS memberikan kemudahan bagi pengunjung.
"Adanya QRIS ini customer otomatis dimudahkan, tetapi sebagian dari pedagang ada yang perlu disosialisasikan," ungkap pemilik usaha es teler ‘Kau Datang Kembali’ saat dijumpai terpisah.
Para pedagang yang sebelumnya awam tentang e-payment kini sudah bisa menerapkan pembayaran nontunai.
“Sudah bisa, tidak kesulitan,” katanya.
Terkait Piala Dunia U-20 yang gagal digelar di Indonesia, Sudarto tidak mau larut dalam kekecewaan.
"Ya agak kecewa, kok enggak jadi, padahal sudah diperbaiki seperti ini," ujarnya.
Sisi positifnya, shelter Manahan sudah dipercantik dan makin menarik kunjungan masyarakat.
“Fasilitas juga makin bagus, makin modis” ungkap Sudarto.
Ekonom Acungi Jempol
Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Mulyanto, memberikan pandangan mengenai perkembangaan merchant dengan pelaku ekonomi di Kota Solo dewasa ini.
Menurutnya, di era digitalisasi saat ini, pelaku ekonomi termasuk pelaku UMKM mencari cara menyuguhkan dagangan murah, berkualitas dan produksi terjangkau.
UMKM, lanjutnya, tertarik dengan tanpa adanya beban tambahan dan memperkecil biaya pengeluaran dengan menambah keuntungan.
"Kemudian peminat UMKM akan lebih banyak mencari produk dengan harga murah, nah produk tersebut akan banyak yang laku. Untuk bisa menjual produk murah, UMKM produsen perlu menekan biaya yang bisa ditekan. Termasuk transaksi menggunakan kartu kredit, debit, hingga QRIS," jelasnya kepada Tribunnews, Jumat (29/3/2024).
Bagi Mulyanto, perkembangan UMKM dewasa ini bisa dikatakan bagus berdampingan dengan merchant perbankan.
Catatn darinya, pelaku UMKM perlu mencari kesempatan untuk menekan biaya pengeluaran demi angka harga jual yang murah dan diminati pembeli.