Angkut Pemudik, KM Gunung Dempo Bersandar di Dermaga Nusantara II
KM Gunung Dempo sudah sejak Minggu (31/3/2024) bersandar di Pelabuhan Penumpang Nusantara Pura II, Tanjung Priok, untuk mengangkut pemudik.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KM Gunung Dempo sudah sejak Minggu (31/3/2024) pukul 15.00 WIB bersandar di Pelabuhan Penumpang Nusantara Pura II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk mengangkut pemudik.
Kapal yang menjelajahi rute timur Indonesi ini tidak hanya khusus untuk penumpang tetapi juga menampung muatan kargo.
Saat ini KM Gunung Dempo tengah menunggu waktu keberangkatan ke beberapa pelabuhan Surabaya, Makassar, Baubau, Sorong, Nabire, hingga Jayapura.
Tampak para calon penumpang menunggu diizinkan masuk ke dalam kapal, sementara crane kapal sudah selesai mengangkut muatan yang berjumlah 20 peti kemas.
Petugas PT Pelni Dedi mengatakan jumlah peti kemas nantinya akan lebih banyak lagi saat tiba di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Akan lebih banyak muatan yang dibawa dari Surabaya ke daerah timur,” ucapnya. Menurutnya, KM Dempo bisa membawa muatan sampai 98 TEUs.
Itu jauh lebih besar dibanding daya angkut kontainer di kapal Pelni lainnya yang hanya berkapasitas antara 22 TEUs hingga 67 TEUs.
“Kemungkinan di Tanjung Perak tidak turunkan muatan tetapi menambah angkutan kontainer,” tuturnya.
Kapal sepanjang 146,80 meter dengan kecepatan berlayar lebih dari 20 knot ini merupakan kapal ke-24 yang dibeli oleh Pemerintah RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan fasilitas pinjaman lunak dari Pemerintah Jerman (melalui KfW) dengan masa konsesi 30 tahun.
Pembangunan kapal ini menelan biaya sekitar 75 juta Euro atau sekitar Rp 800 milyar.
Pinjaman lunak yang kontraknya ditandatangani pada awal tahun 2006 tersebut merupakan bagian dari kerja sama keuangan, dalam kerangka kerja sama pembangunan bilateral antara Pemerintah RI dan Pemerintah RFJ.
Baca juga: Harga Tiket 7 Bus AKAP Jakarta-Surabaya Mudik Lebaran 2024: PO Gunung Harta, 27Trans Sampai Lorena
KM Gunung Dempo merupakan kapal terakhir yang dibeli dengan fasilitas kerja sama keuangan RI-RFJ.
Dasarnya adalah Perundingan Bilateral RI-RFJ Oktober 2007 lalu, yang menyepakati bahwa prioritas bidang kerjasama pembangunan kedua negara mulai 2008 mencakup tiga sektor, yaitu Climate Change/Forestry, Private Sector Development, dan Decentralization/Good Governance.
Baca juga: Harga Tiket Mudik Lebaran 2024 Bus AKAP Jakarta-Jogja: PO Sinar Jaya, Sumber Alam Hingga Agra Mas
Kapal bernomor S. 664 ini berangkat dari Pelabuhan Emden pada 24 Juni 2008 dan tiba di Terminal Penumpang Nusantara Pura II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kapasitas barang KM Gunung Dempo jauh lebih besar dari kapal produksi Meyer Werft sebelumnya, KM Labobar.
Baca juga: Mudik Lebaran dari Jakarta ke Malang Full Trans Jawa, Segini Biaya Tolnya
KM Labobar hanya mampu mengangkut sembilan kontainer, namun mampu menampung lebih banyak penumpang dengan kapasitas 3.084 penumpang.