Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI: Pekan Keempat Maret 2024, Modal Asing Hengkang Rp 1,36 Triliun

Pada pekan keempat Maret 2024, terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri.

Editor: Sanusi
zoom-in BI: Pekan Keempat Maret 2024, Modal Asing Hengkang Rp 1,36 Triliun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada pekan keempat Maret 2024, terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri.

Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI) periode 25 hingga 27 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 1,36 triliun.

Baca juga: Viral Redenominasi Rupiah Uang Kertas Pecahan 1.0, Bank Indonesia: Hoaks, Sudah Beberapa Kali Muncul

Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, dana asing keluar baik dari pasar surat berharga negara (SBN), pasar saham, serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Terdiri dari jual neto Rp 0,97 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 1,59 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp 0,74 triliun di SRBI,” ujar Erwin dalam siaran pers, Selasa (2/4/2024).

Seiring dengan hengkangnya dana asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi Indonesia juga naik tipis. Terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 27 Maret 2024 sebesar 71,39 bps, atau naik dibandingkan 22 Maret 2024 sebesar 70,90 bps.

Lebih lanjut, selama tahun berjalan 2024 atau dari Januari 2024 hingga 27 Maret 2024, nonresiden tercatat beli neto di pasar saham dan SRBI.

Baca juga: IHSG Anjlok ke Level 7.161 di Sesi Pertama, Saham BSI Hingga BTN Jadi Top Losers

Data setelmen hingga 27 Maret 2024 menunjukkan nonresiden beli neto Rp 28,90 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 20,05 triliun di SRBI.

Berita Rekomendasi

Sedangkan di pasar SBN, data setelmen hingga 27 Maret 2024 menunjukkan asing jual neto Rp 33,31 triliun.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Erwin.(Kontan)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas