Perairan Masalembo Bukan Kendala, Nakhoda Capt Fauzi Pernah Taklukkan Ombak Setinggi 8 Meter
Perairan masalembo yang dikenal sebagai segitiga bermuda Indonesia bukan sebuah kendala bagi Capt Fauzi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nakhoda KM Gunung Dempo Capt Fauzi Indriyanto sudah malang melintang dalam dunia pelayaran di rute Indonesia.
Capt Fauzi sudah sangat senior mengemudikan kapal berukuran besar.
Pengalamannya selama 30 tahun membawa berbagai kapal tipe 1.000 hingga tipe 3.000.
Gulungan ombak setinggi delapan meter yang melewati anjungan pun sudah pernah dilalui.
Baca juga: Pelni Tambah Alat Keselamatan Penumpang Mudik Laut di Tengah Cuaca Ekstrem
Perairan masalembo yang dikenal sebagai segitiga bermuda Indonesia bukan sebuah kendala bagi Capt Fauzi.
“Saya kira tidak ada aman-aman saja kita akan lewati masalembo nanti. Saya pernah bawa kapal ini lewat ombak yang melebihi anjungan tidak ada masalah kapal ini,” ungkapnya saat diwawancara di ruang kemudi KM Gunung Dempo, Senin (1/4/2024).
Justru menurutnya, kapal tipe 2.000 lebih stabil saat berhadapan dengan ombak-ombak besar.
Paling tidak hanya deck depan yang tersapu ombak.
Namun kapal masih tetap bisa melaju tanpa perlu mengurangi kecepatan.
“Cuaca diprediksi sampai Surabaya masih aman kita melewati Karimun Jawa lanjut ke Makassar melewati Masalembo masih aman dan masih bersahabat lautnya tidak bergitu ombak,” tutur Capt Fauzi.
Hasil analisasi dari BMKG, imbuh dia, juga bersahabat lautnya.
Capt Fauzi menambahkan sebagian pesisir laut Jawa ini kalau dari Makassar ke Semarang itu sudah angin timur sehingga dapat dikatakan angin panca roba.
“Saya rasa perjalanan menyenangkan saya lihat panca roba dari arah barat mau berubah ke arah timur jadi angin timur itu biasanya lebih bersahabat dari pada angin barat,” urainya.