Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perairan Masalembo Bukan Kendala, Nakhoda Capt Fauzi Pernah Taklukkan Ombak Setinggi 8 Meter

Perairan masalembo yang dikenal sebagai segitiga bermuda Indonesia bukan sebuah kendala bagi Capt Fauzi.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Perairan Masalembo Bukan Kendala, Nakhoda Capt Fauzi Pernah Taklukkan Ombak Setinggi 8 Meter
Reynas Abdila
Nahkoda KM Gunung Dempo Capt Fauzi Indriyanto saat diwawancarai Tribun Network, Senin (1/4/2024). 

Capt Fauzi menjalankan KM Gunung Dempo di kecepatan 17 knot sampai 17,5 knot untuk sampai terlebih dahulu di Tanjung Perak Surabaya dari Tanjung Priok.

Pada angkutan penumpang laut di musim mudik lebaran 2024 ada kenaikan 30 persen tetapi dapat diakomodir kenaikan dispensasi itu sekitar 2.230.

Dirinya mengimbau kepada penumpang yang merasa mabuk laut agar datang ke poliklinik untuk ditangani perawat yang siap malayani dan tersedia obat-obatan.




KM Gunung Dempo akan menjelajah rute dari Jakarta-Surabaya-Makassar-Baubau, Soromg, Manokwari-Wasior-Nabire-Jayapura.

Sebanyak 1.496 penumpang di bawa dalam perjalanan angkutan mudik lebaran 2024 di antaranya 1.461 dewasa dan 35 bayi.

Total Awak Buah Kapal (ABK) dan nakhoda berjumlah 102 orang.

Misteri Masalembo

Segitiga Bermuda versi Indonesia masalembo adalah nama salah satu kecamatan di Sumenep, Madura yang bernama Masalembu.

BERITA TERKAIT

Salah satu keganasan perairan Maselembo adalah tenggelamnya KMP Tampomas II pada Selasa, 17 Januari 1981.

Saat itu ada 288 korban jiwa dari penumpang dek bawah.

Tampomas bukan satu-satunya korban dari 'keangkeran' Segitiga Bermuda versi Indonesia ini.

Baca juga: Senangnya Penumpang Mudik Gratis Kapal Laut ke Kepala KSOP Tanjung Priok

Kecelakaan yang terjadi di perairan Maselembu adalah tenggelamnya Kapal Senopati Nusantara pada 29 Desember 2006, hilangnya pesawat Adam Air pada 1 Januari 2007, tenggelamnya KM MUtiara Indah pada 19 Juli 2007.

Selain itu tenggelamnya KM Fajar Mas pada 27 Juli 2007, KM Sumber Awal pada 16 Agustus 2007, dan KM Teratai Prima pada 11 Januari 2009.

Serta KM Mutiara Sentosa I pada 19 Mei 2017. Terakhir adalah kepal perang milik TNI Angkatan Laut KRI Teluk Jakarta 541.

Kapal perang tersebut tenggelam di kedalaman 90 meter di dekat Pulau Kangean, Jawa Timur pada Selasa (14/7/2020).

Beruntung 55 ABK berhasil selamat dan tidak ada satu pun korban jiwa. Rentetan peristiwa itu menempatkan wilayah Masalembo sebagai daerah penuh misteri. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas