Masih Dibayangi Situasi Geopolitik, IHSG Berpotensi Terkoreksi Wajar
William Surya Wijaya mengatakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih dibayangi oleh situasi geopolitik global.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih dibayangi oleh situasi geopolitik global.
Dia memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 7.123 - 7.272 pada perdagangan bursa Rabu (17/4/2024).
“IHSG masih dibayangi oleh situasi geopolitik global yang belum menentu dibarengi oleh kondisi fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar yang masih belum stabil,” kata William dalam risetnya.
Baca juga: IHSG Dibuka di Zona Merah pada Perdagangan Perdana Bursa Usai Libur Lebaran
Menurutnya, hari ini IHSG berpotensi terkoreksi wajar.
Momentum koreksi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian terutama bagi saham-saham berfundamental kuat.
“Mengingat secara rilis data perekonomian dalam negeri terlihat masih cukup stabil dengan target investasi menengah - panjang,” imbuhnya.
William merekomendasikan teknikal saham hari ini untuk dikoleksi di antaranya BBCA, BBNI, UNVR, JSMR,ICBP, PWON, KLBF, GGRM, dan TLKM.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan terjun 1,68 persen atau -122 basis poin ke level 7.164,81 pada penutupan perdagangan bursa Selasa (16/4/2024).
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan mencapai Rp 23 triliun dengan total 25 miliaran saham yang diperdagangkan dari frekuensi transaksi 1,8 juta kali.
Terpantau sebanyak 165 saham naik, 457 saham melemah, dan sisanya 175 saham stagnan.
Indeks sektoral hari ini mayoritas melemah di antaranya industri 0,42 persen, non siklikal 3,21 persen, siklikal 2,54 persen, kesehatan 1,71 persen, keuangan 2,38 persen, properti 3,08 persen, teknologi 3,09 persen, infrastruktur 0,63 persen, transportasi 1,94 persen.
Sementara sektor menguat di tengah pelemahan IHSG yakni energi 2,58 persen dan barang baku 2,08 persen.