Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Israel Serang Rafah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Makin Melemah ke Level Rp16.350

Pengadilan internasional sudah memberikan ultimatum, hingga Jerman siap menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Israel Serang Rafah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Makin Melemah ke Level Rp16.350
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi rupiah akan terus melemah dampak ketegangan di timur tengah pasca serangan Israel ke sebuah kamp pengungsi di Rafah.

Mengacu data Bloomberg, siang ini rupiah tercatat melemah 101,5 poin atau 0,63 persen menjadi Rp 16.261,5 per dolar AS. Menurut Ibrahim, rupiah akan terus melemah terhadap dolar AS dampak dari ketegangan di timur tengah.

"Ada kemungkinan di bulan Juni, rupiah tembus ke level Rp 16.350 per dolar AS," ujar Ibrahim di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Dua Muka AS: Getol Minta Gencatan Senjata, tapi Kirim Senjata yang Digunakan Israel Serang Rafah

Ketegangan baru timbul pasca Israel menyerang Rafah. Mesir, Lebanon, Yaman, Suriah, dan Iran, bakal kembali melakukan kecaman terhadap Israel. Lalu, pengadilan internasional sudah memberikan ultimatum, hingga Jerman siap menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Faktor lain, Bank Sentral AS bakal mempertahankan suku bunga tinggi. Hingga kemungkinan menaikkan suku bunga kembali disebabkan inflasi inti masih mengalami stagnan.

"Ini indikasi tetap mempertahankan suku bunga," kata Ibrahim.

BERITA REKOMENDASI

Ketegangan di timur tengah, kata Ibrahim, akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan Indonesia. Ekspor impor akan menurun akibat konflik timur tengah. Jalur perdagangan mengalami hambatan. Di laut merah houti mengawasi kapal asing.

"Pemerintah harus menggelontorkan stimulus berupa bansos atau bantuan langasung tunai. Itu satu satunya agar konsumsi masyarakat kembali berputar lebih baik lagi," terang Ibrahim

Di sisi lain, kenaikan harga minyak akan berdampak terhadap penurunan subsidi BBM terutama pertalite, diesel akan kembali mengalami pengurangan.

"Ini cukup luar biasa karena dampaknya ke masyarakat akan cukup tinggi," kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, kemungkinan Bank Indonesia menaikkan suku bunga 50 basis poin di bulan Juli 2024.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas