Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Harus Bersiap Hadapi Badai PHK, Pengusaha Akan Kurangi Jumlah Pekerja Lagi, Ini Sebabnya

Tercatat, sejak Januari 2024 sampai awal Juni 2024 total pekerja di industri tekstil jadi korban PHK sekitar 13.800 orang.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Indonesia Harus Bersiap Hadapi Badai PHK, Pengusaha Akan Kurangi Jumlah Pekerja Lagi, Ini Sebabnya
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi. Tercatat, sejak Januari 2024 sampai awal Juni 2024 total pekerja di industri tekstil jadi korban PHK sekitar 13.800 orang. 

Sementara berdasarkan data Google Finance per Selasa (18/6) pagi, dolar AS berada di posisi Rp16.432 atau turun 0,33 persen. Meski demikian, dolar AS juga sempat berada pada level Rp16.486 alias hampir menyentuh Rp16.500.

10 Perusahaan Sudah Lakukan PHK

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat, ada 13.800 pekerja perusahaan tekstil terkena PHK selama enam bulan pertama tahun ini.

Presiden KSPN Ristadi mengatakan, sejak Januari hingga awal Juni 2024, ada enam perusahaan yang melakukan PHK karena menutup pabriknya.

Lalu, ada empat perusahaan yang melakukan PHK akibat efisiensi perusahaan.

"Khusus Januari sampai awal Juni 2024 total yang jadi korban PHK sekitar 13.800," katanya kepada Tribunnews.

Keenam pabrik yang melakukan PHK karena tutup yaitu:

  1. PT S Dupantex di Jawa Tengah PHK sekitar 700 pekerja.
  2. PT Alenatex di Jawa Barat PHK sekitar 700 pekerja.
  3. PT Kusumahadi Santosa di Jawa Tengah PHK sekitar 500 pekerja.
  4. PT Kusumaptura Santosa di Jawa Tengah sekitar 400 pekerja.
  5. PT Pamor Spinning Mills di Jawa Tengah PHK sekitar 700 pekerja.
  6. PT Sai Apparel di Jawa Tengah PHK sekitar 8 ribu pekerja.

Empat perusahaan yang melakukan PHK akibat efisiensi, di antaranya:

  1. PT Sinar Panca Jaya PHK sekitar 2 ribu pekerja.
  2. PT Bitratex di Semarang sekitar 400 pekerja.
  3. PT Johartex di Magelang PHK sekitar 300 pekerja.
  4. PT Pulomas di Bandung sekitar 100 pekerja.
BERITA TERKAIT

Ristadi menjelaskan, PHK massal ini sejatinya sudah dimulai sejak 2021 dan hingga kini masih berjalan terus.

"Kalau dari awal 2021, catatan kami ada sekitar 70 ribuan. Ini yang data KSPN saja. Yang enggak melaporkan banyak," ujarnya.

Perusahaan Raksasa Tekstil Terancam Tutup

Ristadi mengatakan, ada perusahaan dari kecil, menengah, dan besar yang tengah melakukan efisiensi.

"Nah untuk yang (perusahaan) besar lokasinya di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah. Itu kan basis-basis industri TPT kan di situ," katanya.

Untuk perusahaan tekstil yang raksasa, Ristadi menyebut daftarnya bisa dilihat dari beberapa emiten tekstil yang melantai di bursa.

Ia mengatakan, di antaranya ada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX).

"Ya di antaranya itulah raksasa yang sekarang sedang berjuang. Semuanya sedang berjuang untuk tetap bisa survive, tetapi diantara perusahaan raksasa itu kan sudah banyak melakukan efisiensi PHK puluhan ribu pekerjanya sampai sekarang. Sekarang juga masih puluhan ribu," ujar Ristadi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas