Ini Efek Domino Ekonomi Indonesia usai Rupiah Melemah 9 Persen dalam Setahun
Begini efek domino terhadap ekonomi Indonesia usai tren rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS dalam setahun terakhir.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
"Risiko nilai tukar jauh lebih besar dari risiko suku bunga sendiri," tuturnya.
Tauhid juga mengungkapkan lemahnya nilai tukar rupiah bakal dirasakan masyarakat juga seperti kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Hal itu lantaran kurs rupiah menjadi salah satu penentu penetapan harga BBM.
"Ketika nilai tukar rupiah kita terdeprisiasi katakan 10 persen, itu harga BBM pom bensin bergeraklah," jelasnya.
BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga
Pasca anjloknya nilai tukar rupiah, ekonom sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi Bank Indonesia (BI) bakal menaikan suku bunga sebesar 25 basis pin bulan ini.
Hal ini, kata Ibrahim, dilakukan demi menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Kenaikan suku bunga dipandang tidak memungkinkan bagi para ekonom tetapi dalam kondisi saat ini di mana rupiah sudah tembus Rp 16.300, sebaiknya BI menaikkan suku bunga untuk menjaga nilai rupiah," katanya dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Makin Melemah, Pengusaha Ancang-ancang Lakukan PHK
Ibrahim juga mengungkapkan dinaikannya suku bunga oleh BI juga demi antisipasi jika rupiah kembali melemah hingga menembus Rp 16.500 terhadap dollar AS.
"Masih ada sisa 25 poin untuk BI menaikkan suku bunga hingga mencapai 6,75 persen. 25 poin ini menjadi senjata BI jika rupiah menembus level Rp 16.500," tuturnya.
Sebagian artikel telah tayang di Kontan dengan judul "Rupiah Spot Turun 0,34 persen ke Rp 16.421 Per Dolar AS Siang Ini, Terlemah di Asia"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Rully R Ramli)(Kontan/Herlina KD)