Taipan Rusia Bos EuroChem: Sanksi Barat Bikin Dominasi Dolar Merosot, Begini Prediksinya
Negara-negara Barat memasukkan Andrey Melnichenko dalam daftar sanksi AS dan UE pada tahun 2022, bersama istrinya.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Rusia menjadi backfire bagi dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional.
"Sanksi tersebut akhirnya malah mengakibatkan dolar kehilangan dominasinya yang sudah lama ada di perekonomian global," kata pendiri produsen pupuk EuroChem, Andrey Melnichenko, kepada jurnalis Amerika Serikat, Tucker Carlson.
Dalam wawancara hampir dua jam yang dipublikasikan di saluran YouTube Carlson hari Rabu, 3 Juli 2024, keduanya berbicara tentang berbagai hal, termasuk sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap pengusaha tersebut terkait konflik Rusia dengan Ukraina.
Negara-negara Barat memasukkan Andrey Melnichenko dalam daftar sanksi AS dan UE pada tahun 2022, bersama istrinya.
Andrey Melnichenko juga dimasukkan daftar hitam oleh negara-negara Barat lainnya, termasuk Inggris dan Swiss.
Andrey merupakan pebisnis sukses, pendiri EuroChem dan perusahaan penghasil batu bara SUEK 20 tahun lalu.
Berbicara tentang sanksi tersebut, Melnichenko mengatakan bahwa dia menganggap dirinya sebagai “kerugian tambahan dari konflik yang lebih besar.”
Andrey juga mengklaim bahwa banyak lembaga tradisional, termasuk mata uang cadangan dunia, akan lenyap akibat sanksi Barat.
Menurut dia, proses de-dolarisasi kini mendapatkan momentum di seluruh dunia.
Dia bilang, saat ini lebih dari 50 persen perdagangan luar negeri Tiongkok diselesaikan dengan mata uang selain greenback.
Lebih dari satu dekade yang lalu, sekitar 90 persen perdagangan lintas batas negara ini dilakukan dalam mata uang AS.
Di Rusia, dolar dulunya merupakan mata uang dominan untuk ekspor dan impor, kata Melnichenko. Tapi kini angka tersebut sudah banyak merosot.
Baca juga: Sanksi Barat Mandul, Rusia Ekspor Gas ke Eropa Lewat Jalur Ukraina 42 Juta Kubik Per Hari
"Saat ini angkanya 14 persen kurang lebih seperti ini, dan proses yang sama juga terjadi di negara-negara lain," kata Andrey Melnichenko.
“Secara umum, menurut saya dolar akan kehilangan posisinya sebagai mata uang dominan dunia,” prediksi pengusaha tersebut, seraya menambahkan bahwa hal ini akan menjadi “salah satu konsekuensi utama [sanksi].”
Menurut Melnichenko, tatanan dunia multipolar baru saat ini sedang terbentuk.
“Kita sedang melalui periode waktu ketika dominasi satu negara adidaya, Amerika Serikat, tidak lagi sama di masa depan seperti sebelumnya,” ujarnya.
Baca juga: Klaim Ekonomi Rusia Membaik, Putin: Sanksi Barat Rugikan Negaranya Sendiri
Dia juga mencatat perekonomian China tumbuh dengan “kecepatan luar biasa” untuk menjadi negara adidaya dunia.
“Kita akan melihat setidaknya dua negara adidaya, yang dengan satu atau lain cara akan mengatur urusan dunia di masa depan,” kata Andrey Melnichenko.