Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Antisipasi Darurat Pangan Nasional, Kementan Sosialisasikan Program Upsus ke Daerah

Realisasi program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Nasional di Provinsi Kalsel, khususnya Kabupaten Tapin yang baru mencapai 10,9%.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Antisipasi Darurat Pangan Nasional, Kementan Sosialisasikan Program Upsus ke Daerah
HO
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas melalui terobosan-terobosan inovatifnya. 

TRIBUNNEWS.COM, TAPIN - Di tengah ancaman krisis pangan global, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas melalui terobosan-terobosan inovatifnya.

Diantaranya melalui Program Upaya Khusus (UPSUS) Antisipasi Darurat Pangan Nasional.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Mentan Amran juga menaruh harapan besar terhadap Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan terdiri dari tiga kegiatan yaitu optimasi lahan (oplah), pompanisasi dan tumpang sisip (tusip) lahan perkebunan.

"Program ini selain untuk meningkatkan produktivitas nasional juga mewujudkan swasembada agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, ujar Mentan Amran.

Baca juga: Mungkinkah beras singkong jadi solusi krisis pangan?

Mentan Amran terus mendorong seluruh pihak untuk melakukan akselerasi dalam meningkatkan produksi dan produktivitas.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi berkesempatan melakukan audiensi dengan Penjabat Bupati (Pj) Kabupaten Tapin, M. Sayrifuddin, di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Kamis (18/07/2024).

Berita Rekomendasi

Audiensi dilakukan untuk mendorong realisasi program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Nasional di Provinsi Kalsel, khususnya Kabupaten Tapin yang baru mencapai 10,9 persen.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru, Aster Kodim Tapin, Kepala Bidang PSP, Kepala Bidang Tanaman Pangan, para penyuluh pertanian dan pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Nusyamsi menyampaikan bahwa Provinsi Kalsel termasuk 10 besar provinsi penghasil beras di Indonesia. Sehingga keberhasilan program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Nasional akan menjadikan Provinsi Kalsel sebagai kontributor penyediaan pangan nasional. Sebaliknya jika Provinsi Kalsel tidak mencapai target, maka akan berpengaruh pada produksi pangan Indonesia.

Sementara, Pj. Bupati Tapin, M. Sayrifuddin menyampaikan dukungannya terhadap Program dari Kementan tersebut. Hal ini dilakukan agar pertanian di Kabupaten Tapin lebih meningkat lagi produksinya.

"Karena di Kabupaten Tapin ini potensi pertanian cukup besar dan lahannya pun luas, apalagi disana ada Bendungan Tapin yang dapat digunakan sebagai sumber air irigasi, ujarnya.

Dedi juga menyampaikan kepada seluruh peserta audiensi untuk saling bahu membahu mengoptimalkan pelaksanaan program tersebut, baik oplah maupun pompanisasi. Hal ini dikarenakan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) sudah ada dan sudah ada realisasi 39 unit pompa.

"Pompa yang sudah dikirim ke kelompoktani agar segera dimanfaatkan secara optimal, sesuai CPCL yang diajukan dan target perluasan areal tanam", tegasnya.

Lahan oplah yang sudah panen agar diolah dan tanam yang penting sesuai CPCL, sambil konstruksi berproses dan pompa yang sudah dikirimkan harus dimafaatkan untuk pengairan lahan dan jangan sampai itu jadi temuan, tutup Dedi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas