Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sederet Keunggulan IKN Tak Ada di Jakarta, Air Keran Bisa Diminum hingga Tak Ada Kendaraan Bensin

Pembangkit energi di IKN Nusantara akan menggunakan sumber energi solar atau panas bumi dan juga hydropower atau sumber daya air.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Sederet Keunggulan IKN Tak Ada di Jakarta, Air Keran Bisa Diminum hingga Tak Ada Kendaraan Bensin
AFP/STRINGER
Pemandangan dari udara ini menunjukkan Istana Kepresidenan Indonesia yang baru (tengah) di masa depan ibu kota Nusantara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 11 Juli 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, akan menjadi pusat inovasi hijau di berbagai sektor.

Sehingga proses pembangunan hingga akhirnya nanti dapat digunakan sebagai pusat pemerintahan, IKN bisa menjadi kota yang ramah lingkungan.

Kabar terbaru, air keran yang berada di rumah dan apartemen di kawasan IKN dapat diminum secara langsung, tanpa harus dimasak dahulu.

Berikut keunggulan IKN tak ada di kota Jakarta dan lainnya:

Air Keran Bisa Diminum

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan juga Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono mengikuti langsung test pengaliran air (running test ke-3) dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sepaku menuju Reservoir Induk IKN Nusantara yang berada di titik tertinggi.

Baca juga: Jokowi ke IKN Akhir Juli 2024, Setpres Jelaskan soal Rencana Pindah Kantor

Tes ini merupakan bagian penting dalam pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku untuk melayani kebutuhan air minum di Nusantara.

Setelah running test pengaliran berhasil, kini tengah dilakukan pengurasan sistem dan jaringan, sekaligus memonitor dengan ketat kualitas air dalam jaringan perpipaan untuk menjamin kualitas air minum yang baik, sesuai standar kesehatan yang berlaku.

Berita Rekomendasi

Diharapkan pada akhir Juli 2024 mendatang, SPAM Sepaku dapat beroperasi penuh melayani persil dan gedung-gedung di Nusantara.

"Ini air minum, bukan hanya air bersih. Air dari keran di apartemen dan rumah di IKN langsung dapat diminum. Kami terus mengecek kualitas airnya sebelum masuk ke reservoir. Kita berharap air minum ini sudah dapat dimanfaatkan pada beberapa hari ke depan," kata Basuki dikutip Kamis (25/7/2024).

SPAM Sepaku terdiri dari IPA berkapasitas 300 liter per detik, pipa transimisi 16 km, reservoir dan pipa distribusi 22 km.

SPAM Sepaku tahap I ditargetkan akan melayani Kantor dan Istana Presiden, Kemensetneg, Paspampres, kompleks Kementerian Koordinator 1,2,3, dan 4, Amphiteather, Galeri, Service Area, Hunian ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan fasilitas umum lainnya seperti hotel, sekolah, pertokoan dan rumah sakit.

Tak Boleh Kendaraan Bensin

Presiden saat mengisi kuliah umum di Kampus Universitas Georgetown, Washinton DC, menegaskan IKN Nusantara nantinya akan berkonsep serba hijau.

Jokowi meminta penghuni IKN nantinya 100 persen wajib menggunakan kendaraan listrik.

“80 persen akan menggunakan transportasi publik kendaraan listrik dan penghuninya 100% harus menggunakan kendaraan listrik. Sehingga nanti akan menjadi kota yang betul-betul hijau yang layak untuk dihuni bersama-sama,” ujar Jokowi.

Pembangkit listrik di Nusantara juga dirancang ramah lingkungan dengan menggunakan energi hijau.

Semisal, Jokowi merinci, pembangkit energi di IKN Nusantara akan menggunakan sumber energi solar atau panas bumi dan juga hydropower atau sumber daya air.

Menyikapi hal tersebut, PLN akan menghadirkan listrik yang tidak hanya andal untuk IKN, tetapi juga bersih sejalan dengan target Net Zero Emissions 2060.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN berencana membangun sekurangnya 19 tambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada 2024.

PLN juga memastikan SPKLU tersedia di kota-kota penyangga IKN, seperti di Balikpapan dan Samarinda.

Saat ini, telah terdapat 9 SPKLU tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Jumlah tersebut akan bertambah 31 Unit Pada tahun 2024.

Tidak hanya SPKLU, PLN juga akan menyiapkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraam Listrik Umum (SPBKLU), maupun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di IKN dan kota sekitar IKN.

Secara nasional hingga Oktober 2023, PLN telah menyediakan 622 unit SPKLU, 1.839 unit SPBKLU dan 9.139 unit SPLU.

“Karena IKN ini akan menjadi kota yang futuristik, di mana semua moda transportasi yang digunakan harus ramah lingkungan, maka kami siap mendukung kebutuhan infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan listrik,” ucap Darmawan.

Darmawan menambahkan kelistrikan di IKN Nusantara akan didukung oleh pembangkit listrik dari sumber energi baru dan terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 50 MW yang telah di groundbreaking pada awal November lalu oleh Presiden Jokowi.

Tidak hanya energi surya nantinya PLN akan mengembangkan potensi hidro di sekitar IKN.

“Kami juga akan melakukan pemetaan dan pemanfaatan hidro di sekitar IKN dengan potensi listrik yang dihasilkan sebesar 1.000 MW, sehingga sistem kelistrikan IKN Nusantara akan berasal dari energi baru dan terbarukan 100 persen,” pungkas Darmawan.

Taksi Terbang

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Capt Sigit Hani Hadiyanto menyatakan, sky taxi atau taksi terbang yang rencananya akan dilakukan uji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan Juli ini dinilai masih perlu kajian.

Sebab menurut Sigit, Indonesia sendiri belum memiliki aturan mengenai operasional taksi terbang sebagai moda transportasi baru.

"Tentunya perlu kajian yang komprehensif mengenai hal tersebut, karena konsep taksi terbang ini juga satu hal yang masih dicermati di seluruh dunia," kata Sigit.

Sigit bilang bahwa ketinggian taksi terbang ini lebih rendah dibandingkan penerbangan komersial lainnya.

Sehingga, uji coba taksi udara ini bisa dilakukan selama tidak mengganggu lalu lintas penerbangan di IKN.

"Jadi pihak penyedia atau apapun operatornya kalau dengan konsep yang tentunya masih menggunakan ruang udara yang tidak bersinggungan, dengan ruang udara untuk pesawat udara berawak itu bisa dilakukan," jelas Sigit.

Diketahui, taksi terbang berjenis Optionally Piloted Personal/Passenger Air Vehicle (OPPAV) ini telah tiba di Balikpapan.

Tak Ada TPA

Pemerintah tidak membangun tempat pembuangan akhir (TPA) dalam menangani sampah di IKN, tetapi akan menyiapkan Tempat Pengolahan Sementara (TPS) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kawasan IKN.

Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana OIKN, Onesimus Patiung mengatakan, keberadaan TPS dan TPST ini nantinya dapat menekan angka residu yang dihasilkan dari sampah di kawasan IKN hingga 10 persen.

“Target kita total residu sampah nantinya hanya 10 persen dari total sampah yang dihasilkan di IKN,” kata Ones.

TPST sendiri, kata Ones direncanakan komisioning akhir juli. Molor dari jadwal sebelumnya, yakni awal Juni.

“Kapasitas TPST di IKN sebesar 70 ton per hari dan ini masih cukup untuk keperluan KIPP IKN,” kata Ones.

Setiap harinya kawasan IKN menghasilkan 0,7-0,9 kilogram sampah per orang.

Dengan asumsi penduduk IKN mencapai 250 ribu, termasuk Sepaku, Handil (Muara Jawa) dan Sambioja, makan IKN dalam sehari menghasilkan kurang lebih 250 ton sampah (jika rata-rata 1 kilogram per hari).

Khusus KIPP, dengan jumlah pekerja mencapai 10 ribu, maka sampah yang dihasilkan mendekati 10 ton.

Pada TPST, sampah nanti akan mlewati beragam proses untuk menentukan apakah sampah tersebut dapat didaur ulang.

Sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang, nantinya akan dimasukan kedalam incinerator.

“Incinerator yang digunakan IKN sudah ramah lingkungan dan tidak menimbulkan bau,” katanya.

Khusus untuk sampah organik diharapkan bisa dikembangkan menjadi kompos atau makanan magot, sehinga tetap punya nilai ekonomis.

Selain menyiapkan fasilitas pengolahan sampah modern, Otorita IKN juga akan memberikan edukasi kepada mereka yang akan datang ke IKN agar bisa melakukan pemilahan sampah secara mandiri.

“Di IKN, sampah akan diolah hari itu juga,” kata dia.

Bandara VVIP

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menargetkan Bandara IKN bakal beroperasi pada 1 Agustus 2024 mendatang.

Dia bilang, progres pembangunan landasan pacu dan gedung terminal secara garis besar sudah sesuai rencana.

"Untuk landas pacu dan gedung terminal, perubahannya signifikan dan terlihat jelas, jika dibandingkan saat saya terakhir kali ke sini pada akhir April lalu. Kemajuan ini tentu sangat menggembirakan," kata Menhub Budi.

Menhub Budi berharap, sinergi yang dibangun antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kemenhub dan para pekerja dapat mewujudkan komitmen bersama untuk menyelesaikan Bandara IKN pada tanggal 1 Agustus 2024.

"Insya Allah, Juli kita uji coba dan siap dioperasikan untuk memperingati Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti," kata Menhub Budi.

"Mudah-mudahan cuaca di sini senantiasa cerah, sehingga proyek pembangunan bandara bisa berjalan dengan lancar," sambungnya.

Untuk diketahui, progres pekerjaan fisik Bandara IKN sampai dengan minggu ke-25 telah mencakup beberapa aspek, di antaranya pekerjaan baja, instalasi pipa plumbing, atap, dinding, dan elektrikal di Terminal VVIP, pekerjaan kolom, instalasi pipa plumbing, dan rangka baja di Terminal VIP.

Kemudian pekerjaan struktur atas lantai 1-4 Gedung ATC, pekerjaan pilecap dan instalasi plumbing Gedung Administrasi dan Operasional, pekerjaan minipile dan pipa plumbing di Gedung PK-PPK, serta pekerjaan struktur atas gedung substation.

Aspek lainnya, pekerjaan struktur atas gedung peribadatan, pekerjaan struktur lab karantina, pekerjaan minipile bangunan power house, pekerjaan cut & fill, galian U-ditch, geotextile, agregat di Jalan Akses Utama (uditch), Embung, dan Jalan Perimeter Barat, pekerjaan pondasi pancang Gedung Ruang Pompa dan GWT, serta STP, serta pekerjaan pondasi rumah dinas.

Baca juga: Tol IKN Hanya Dibuka Fungsional Saat Upacara HUT ke-79 RI di Nusantara, Apa Artinya?

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sigit Hani Hadiyanto menyatakan, Bandara VVIP di IKN tidak akan memiliki kode bandara dari Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA).

Hal tersebut lantaran Bandara VVIP bukan termasuk dalam bandara komersial. Meski begitu, Sigit mengaku bandara VVIP ini sudah memiliki nama yakni Nusantara Airport.

"Kode belum, tetapi sebelumnya ada bahwa namanya sudah ada, yaitu Nusantara Airport," kata Sigit.

"Kalau untuk kode dari IATA, mungkin yang perlu jadi concern disini adalah bandaranya adalah bandara khusus, bukan bandara komersial. Jadi, mungkin tidak langsung related ke IATA," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas