Menko Luhut Tekankan Masa Depan Teknologi Baterai untuk Mempercepat Transisi Energi
Di International Battery Summit 2024 Menteri Luhut, teknologi dan tanggung jawab lingkungan harus seiring berbarengan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, saat ini Indonesia memasuki era baru kemajuan teknologi dan tanggung jawab lingkungan.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri International Battery Summit 2024. Menurut Luhut, teknologi dan tanggung jawab lingkungan harus seiring berbarengan.
"Peran baterai menjadi semakin penting," ujarnya, Senin (29/7/2024).
Baca juga: Pertamina Percepat Transisi Energi Melalui Green Refinery di Cilacap
Baterai merupakan inti dari revolusi hijau, berfungsi sebagai komponen penting untuk memberi daya pada segala hal mulai dari ponsel dan kendaraan listrik hingga sistem energi terbarukan.
"Inovasi yang kami eksplorasi dan kolaborasikan saat ini, yang kami bangun di sini nanti, diharapkan menentukan masa depan energi untuk generasi mendatang," tuturnya.
Hingga saat ini, penerapan kebijakan hilirisasi telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia dengan meningkatkan nilai ekspor, berkontribusi terhadap PDB, meningkatkan neraca perdagangan, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan, dan masih banyak lagi.
Indonesia tengah berupaya untuk bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi global utama, didorong oleh pasar domestik yang besar dan sumber daya alam yang kaya yang penting untuk transisi energi. Pemerintah berfokus pada transformasi ekonomi melalui industrialisasi hijau dengan melakukan hilirisasi sumber daya alam dan memproduksi produk hijau.
Dengan pangsa pasar yang dominan dalam produksi nikel dan sumber daya mineral penting lainnya yang signifikan, sangat penting bagi Indonesia untuk membangun kehadiran yang kuat dalam industri baterai.
“Ini akan memperkuat inisiatif utama kami dalam hilirisasi nikel, investasi dalam manufaktur PV surya, dan manufaktur EV melalui program investasi EV kami,” ungkap Menko Luhut dalam sambutannya.
Baca juga: Pengamat Nilai PLN Sudah Mampu Selaraskan Penyediaan Listrik dengan Transisi Energi
"Indonesia saat ini ingin menjadi yang terdepan di bidang ini, jadi kita mulai dari hulu sampai hilir,” ungkapnya.
Di akhir, Menko Luhut mengingatkan agar hilirisasi menjadi alat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi perubahan iklim.