Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PLTSa Putri Cempo Solo: Energi Listrik Alternatif Didapat, Gunung Sampah Dibabat

Hadirnya PLTSa Solo menjadi sumber energi listrik alternatif sekaligus menjadi solusi permasalahan sampah di TPA Putri Cempo yang menggunung.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in PLTSa Putri Cempo Solo: Energi Listrik Alternatif Didapat, Gunung Sampah Dibabat
Dok Pemkot Surakarta
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Solo yang berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta. 

Prabang mengungkapkan, saat ini ada tiga teknologi populer untuk mengolah sampah, yaitu pirolisis, insinerasi, dan gasifikasi.

Pirolisis adalah proses penggunaan suhu yang tinggi pada proses pemanasan limbah plastik.

“Pirolisis biasanya digunakan untuk mengolah sampah plastik diubah menjadi minyak misalnya. Tetapi, kalau untuk skala besar tidak worth it istilahnya,” ungkap Prabang.




Sementara itu, insinerasi atau pembakaran sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik.

“Sederhananya seperti orang bakar daun kering pakai teknologi agar suhunya di atas 800 derajat, kalau di bawah itu muncul senyawa dioksin berbahaya,” ungkapnya.

Prabang mengatakan proses insinerasi masih memerlukan bahan bakar, seperti solar, batu bara, maupun bahan bakar lain.

Sedangkan teknologi ketiga bernama gasifikasi. Teknologi inilah yang digunakan di PLTSa Solo.

BERITA TERKAIT

“Gasifikasi itu tidak menggunakan pembakar seperti solar, tapi termokimia. Sampah itu dikondisikan di tekanan tertentu, suhu tertentu nanti akan terbakar sendiri.”

“Akan menghasilkan syngas atau gas sintetis yang mempan bakar, dan lari ke genset-genset itu, karena panas yang tinggi itu dikonversi sebagai energi listrik,” jelas Prabang.

Proses pengolahan sampah dilakukan di dalam gasifier, yang mana PLTSa Solo memiliki delapan unit gasifier.

“Ini kenapa ramah lingkungan? Karena beda dengan insinerasi yang jelas kemebul  mengeluarkan emisi, kalau gasifikasi tidak mengeluarkan emisi atau hasil ikutan,” kata Prabang.

Jenis Sampah yang ‘Disulap’ Menjadi Listrik

Tidak semua sampah yang datang di TPA Putri Cempo langsung bisa diproses menjadi listrik di PLTSa Solo.

Prabang menjelaskan, sampah terlebih dahulu harus diseleksi.

“Untuk seleksi sampah, dipilih sampah kering, istilahnya Refuse Derived Fuel (RDF), gampangnya sampah krispi atau sampah cacah,” jelas Prabang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas