Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid Soal Reshuffle Kabinet: Dukung Transisi Pemerintahan Berjalan Baik
Dunia usaha mendukung stabilitas transisi pemerintahan terpilih agar menjaga iklim usaha yang kondusif.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (19/8/2024) pagi ini.
Pada pagi ini, Jokowi melantik Menteri Menteri Hukum dan Ham Supratman Andi Atgas menggantikan Yassona Laoly.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggantikan Arifin Tasrif.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menggantikan Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Bahlil Lahadalia Jadi Menteri ESDM Gantikan Arifin Tasrif
Lalu ada politikus Partai Gerindra Angga Raka Prabowo yang dilantik menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).
Ini berarti ada dua Wamenkominfo, yakni Angga Raka dan Nezar Patria.
Kemudian, turut dilakukan pelantikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Taruna Ikrar
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan pihaknya siap berkolaborasi dan mendukung para menteri dan kepala badan dalam menjalankan tugas mereka dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah dalam perekonomian melihat pengangkatan Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Badan diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar dan efektif," kata Arsjad dalam keterangannya, Senin (19/8/2024).
"Dunia usaha mendukung stabilitas transisi pemerintahan terpilih agar menjaga iklim usaha yang kondusif," ujar Arsjad.
"Sehingga memberikan kepastian bagi para pelaku usaha dan investor untuk menjalankan roda perekonomian nasional," lanjutnya.
Ia percaya bahwa dengan sinergi dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, Indonesia akan semakin tangguh dalam menghadapi tantangan global.
Lewat gotong royong antara pemerintah dan dunia usaha, ia meyakini cita-cita target pertumbuhan ekonomi 8 persen dan visi Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.