Menkominfo Budi Arie Resmi Melantik Prabu Revolusi Jadi Dirjen IKP Kominfo
Usman Kansong menyatakan pengunduran diri jabatan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi resmi melantik Prabu Revolusi sebagai Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo pada Senin (19/8/2024).
Pelantikan Prabu menggantikan Usman Kansong yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu. Prabu mengatakan, ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan dalam dua bulan terakhir menuju masa pergantian pemerintahan.
"Ya tentunya beberapa kegiatan internasional yang sudah dalam agenda kita, harus disukseskan secara komunikasi," kata Prabu kepada wartawan di Kantor Kominfo, Senin.
Baca juga: Usman Kansong Sudah Sampaikan ke Menkominfo Mau Mundur dari Dirjen IKP Sejak Pekan Lalu
"Kedua mengenai capaian pemerintah presiden jokowi dan maruf amin selama 5 tahun ini seperti apa itu juga perlu kita buatkan komunikasi kepada publik," sambungnya.
Prabu mengaku, pihaknya secara mendadak dihubungi untuk menduduki posisi Dirjen IKP Kominfo. Meski begitu, dia mengaku siap ditugaskan sebagai Dirjen IKP Kominfo.
"Tepatnya sekitar dua hari lalu, cukup mendadak, tapi harus siap kita warga indonesia harus siap," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Usman Kansong menyatakan pengunduran diri jabatan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo.
Dirinya mengaku telah mengundurkan diri dari jabatan Dirjen IKP Kemenkominfo sejak Selasa (13/8/2024).
"Saya mundur dari posisi Dirjen IKP per 13 Agustus dan tentu saya akan tetap kerja-kerja komunikasi publik dari luar pemerintahan, harapannya begitu," kata Usman Kansong dalam konferensi pers di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Usman Kansong mengungkapkan pengunduran diri ini dilakukan tepat setahun 3 tahun 4 hari, dirinya menjabat Dirjen IKP.
Menurutnya, waktu tersebut masih terlalu singkat untuk sebuah pengabdian kepada Indonesia.
"Jadi hari ini tepat 3 tahun 4 hari saya melaksanakan kerja-kerja komunikasi publik, 3 tahun 4 hari, waktu 3 tahun masih terlalu singkat untuk sebuah pengabdian kepada Indonesia karena pengabdian kepada bangsa negara harus seumur hidup," katanya.