Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha Indonesia Masih Sulit Mengakses Produk Permesinan dari China

Saat ini banyak pebisnis Indonesia yang belum memiliki koneksi dengan produsen permesinan dan produk energi terbarukan dari China.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengusaha Indonesia Masih Sulit Mengakses Produk Permesinan dari China
dok.
Pameran Indonesia International Machinery, Electricity, and New Energy Industry Exhibition (IIME) 2024 dan  Indonesia International Paper Chain and Clean Water Industry Exhibition 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 21 – 23 Agustus 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi pasar penting bagi produsen asal China, khususnya untuk produk permesinan hingga berbagai produk energi terbarukan. Di sisi lain, pengusaha di Indonesia yang ingin mengimpornya masih menemui berbagai kendala.

Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, Liana Bratasida mengatakan saat ini banyak pebisnis Indonesia yang belum memiliki koneksi dengan produsen permesinan dan produk energi terbarukan dari China.

"Banyak pengusaha Indonesia terkendala jarak, waktu, dan biaya saat ingin berbisnis dengan pengusaha Tiongkok," kata Liana di sela pameran Indonesia International Machinery, Electricity, and New Energy Industry Exhibition atau IIME 2024 dan  Indonesia International Paper Chain and Clean Water Industry Exhibition 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Di sisi lain, banyak pengusaha dari China yang ingin mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Menurut Federasi Industri Permesinan China (China Machinery Industry Federation/CMIF), industri permesinan China menunjukkan kinerja yang baik pada paruh pertama tahun ini.

Sementara inisiatif cerdas dan hijaunya semakin mendapatkan momentum. Dalam enam bulan pertama 2024, produk-produk esensial seperti mobil dan peralatan listrik tumbuh dengan pesat.

BERITA TERKAIT

Direktur Utama Peraga Expo Paul Kingsen bilang, di kedua pameran ini pengusaha Indonesia bertemu mitra bisnis asal China yang memasarkan generator dan perangkat genset, produk transmisi dan distribusi seperti peralatan listrik, trafo sakelar cerdas, perlengkapan tenaga listrik, switchgears, serta produk energi baru dan terbarukan.

Sementara pada Paper Chain Indonesia 2024 dipamerkan berbagai produk mesin dan peralatan pembuatan kertas, mesin dan peralatan kertas rumah tangga, hingga bahan tambahan untuk pembuatan kertas.

Ada juga pebisnis yang bergerak di bidang peralatan teknologi perlindungan lingkungan dan pengolahan limbah pembuatan kertas, otomatisasi pembuatan kertas dan sistem kontrol computer, bahan kimia pengolahan air, teknologi dan peralatan pengolahan air limbah, serta solusi komprehensif untuk pengolahan air.

Baca juga: Market Size Industri Pulp and Paper Diprediksi 387,5 Miliar Dolar AS di 2023

“Kami mengajak pebisnis Indonesia memanfaatkan pameran ini karena akan berdampak besar dalam pengembangan bisnis mereka," ujar Paul Kingsen.

Menurut dia, kegiatan pameran semacam ini memudahkan pebisnis Indonesia membangun koneksi dan bisa bertemu dengan produsen dari China.

Baca juga: Pengusaha Pulp dan Kertas Bersiap Hadapi Ancaman Ketidakpastian Global

Selama semester I 2024 nilai tambah industri otomotif China meningkat sebesar 9,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) sementara itu CMIF melaporkan peningkatan produksi sekitar 61,5 persen dari 122 jenis produk mekanis yang dipantau oleh federasi tersebut.

Pada semester I 2024, industri permesinan China mendapatkan momentum baru, dengan kemajuan di sektor kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dan robot industri.

Selama periode yang disebutkan itu, produksi dan penjualan NEV tumbuh masing-masing sebesar 30,1 persen dan 32 persen dari tahun sebelumnya, sementara output robot industri meningkat sebesar 9,6 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas