Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Driver Ojol dan Kurir Jabodetabek Gelar Demo ke Istana Besok, Gojek Klaim Layanan Akan Tetap Normal

Sekitar 1.000 member berbagai komunitas ojek online dan kurir se-Jabodetabek akan menggelar demo di Istana Negara menuntut perbaikan kesejahteraan.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Driver Ojol dan Kurir Jabodetabek Gelar Demo ke Istana Besok, Gojek Klaim Layanan Akan Tetap Normal
Tribunnews/Naufal Lanten
Aksi unjuk rasa driver ojek online (ojol) di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 500 sampai 1.000 member berbagai komunitas ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek akan menggelar demo Kamis esok di Istana Negara menuntut perbaikan kesejahteraan.

Mereka akan menyampaikan beberapa tuntutannya kepada perusahaan maupun pemerintah, di antaranya soal evaluasi atau revisi tarif. Informasi rencana aksi demo tersebut juga beredar di media sosial.

Koalisi Ojek Nasional menyerukan seluruh driver ojek hingga kurir online melakukan aksi unjuk rasa dan menghentikan aktivitas pengantaran kepada konsumen.




Dalam seruan lainnya, Driver Ojek Online sejabodetabek dan se-Indonesia bahkan mengabarkan pesanan konsumen tidak akan diterima dalam bentuk apapun (Food, Ride, dan Paket) pada tanggal 29 Agustus 2024.

"Betul besok teman-teman ojek online dan kurir lokal di Jabodetabek akan aksi di Jakarta," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono, Rabu (28/8/2024).

"Ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan lakukan aksi damai dengan tuntutan yang akan diutarakan baik kepada perusahaan aplikasi maupun kepada pihak pemerintah," ujar Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/8/2024).

Igun menyatakan Aksi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi ojol dan kurir yang merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah.

BERITA TERKAIT

"Massa menuntut adanya legal standing hukum yang jelas bagi para pengemudi ojol. Ini agar perusahaan tidak berbuat semena-mena terhadap ojol dan kurir selaku mitranya."

"Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh Pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," katanya.

Di sisi lain, soal kabar mengenai akan berhentinya operasional seluruh ojek online (ojol) dan kurir online pada Kamis (29/8/2024) belum tentu terjadi karena masih banyak ojol dan kurir online yang akan tetap beroperasi seperti biasa.

“Saya dan banyak teman-teman yang lain besok masih akan beroperasi dan tidak ikut demo,” kata Adi dan Wisnu, mitra ojol yang biasa beroperasi di Selatan Jakarta, Rabu (28/7/2024).

Baca juga: 1.000 Pengemudi Ojek Online Semua Platform Akan Demo ke Istana Besok, Tuntut Perbaikan Komisi Driver

Sebelumnya ada seruan yang diedarkan melalui media sosial. Koalisi Ojek Nasional menyerukan seluruh driver ojek hingga kurir online melakukan aksi unjuk rasa dan menghentikan aktivitas pengantaran kepada konsumen.

Respon mitra ojol terkait seruan tersebut pun beragam. Sebagian dari mereka mengaku tetap beroperasi. Hilman, mitra ojol, misalnya, mengatakan, ajakan tidak beroperasi tidak bisa ia lakukan lantaran itu menjadi sumber pendapatan utama untuk menafkahi keluarga.

Baca juga: May Day, Serikat Driver Ojol Turun ke Jalan Tuntut Persamaan Hak-hak Pekerja

“Saya memiliki anak 3 sudah bersekolah semua (SMP,SD,SD,) dan memiliki istri yang cuma hanya sebagai ibu rumah tangga. Dengan hidup yang masih ngontrak tuk bertempat tinggal. Saya cuma ingin menyampaikan kalo saya secara pribadi akan Onbid (beroperasi) karena buat mencari ongkos sekolah anak-anak,” katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas