Kemnaker Ungkap Strategi Kejar Target 100 Ribu Penempatan Pekerja Migran di Jepang
Kemnaker mengembangkan skema penempatan P to P yang memperkuat kerja sama antara P3MI dengan perusahaan penerima di Jepang.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI gencar mempersiapkan strategi untuk mencapai target penempatan 100 ribu pekerja migran Indonesia ke Jepang.
Dalam merealisasikan upaya tersebut, Kemnaker canangkan skema Specified Skilled Worker (SSW) dalam lima tahun ke depan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Kemnaker memaksimalkan bonus demografi Indonesia.
"Target kami jelas, yaitu menempatkan 100 ribu pekerja migran di Jepang melalui skema SSW. Ini bukan hanya tentang jumlah, tapi juga tentang kualitas tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global," ujar Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, saat membuka acara Business Meeting Jepang di Izumi Garden Tower, Tokyo, Selasa (3/9/2024).
Baca juga: Aturan Kemnaker bagi Ibu Hamil yang Bekerja Malam
Untuk mencapai target tersebut, Kemnaker mengembangkan skema penempatan private to private (P to P) yang memperkuat kerja sama antara perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dengan perusahaan penerima di Jepang.
Selain itu, peningkatan kapasitas SDM melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) juga menjadi prioritas.
"Kami juga memperluas jaringan kerja sama dengan pemerintah daerah di Jepang, seperti Prefektur Miyagi, dan berharap ini dapat diterapkan di prefektur lainnya," tambah Anwar.
Kemnaker juga telah mendirikan Pusat Pasar Kerja untuk mengoordinasikan permintaan dan penawaran tenaga kerja.
"Ini adalah bagian dari visi kita menuju Indonesia Emas 2045, dengan SDM yang berdaya saing dan produktif," jelas Anwar.