Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bahlil: Faisal Basri Tokoh yang Mampu Mengerem Pejabat Seperti Saya

Faisal Basri disebut mengalami keringat dingin dan akhirnya memutuskan berobat setelah diminta langsung oleh putrinya untuk ke rumah sakit.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bahlil: Faisal Basri Tokoh yang Mampu Mengerem Pejabat Seperti Saya
Endrapta Pramudhiaz
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di rumah duka mendiang Faisal Basri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyempatkan diri melayat ke rumah duka mendiang ekonom senior Faisal Basri.

Bahlil mengaku bahwa Faisal Basri merupakan tokoh yang mampu mengerem pejabat seperti dirinya.

"Bang Faisal ini menurut saya satu tokoh yang mampu mengerem para pejabat seperti saya, jadi pikiran-pikirannya itu sangat kritis, tapi sebagian pikirannya itu benar," katanya di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

Ia memandang bahwa Faisal Basri memiliki kontrol sosial yang bagus.

Baca juga: Faisal Basri di Mata Seorang Jusuf Kalla: Orang Pintar, Intelektual dan Berani

"Saya enggak tahu siapa lagi setelah Bang Faisal yang berani lantang untuk ngomong, tetapi itu sebuah kebanaran dan saya sangat apresiasi," ujar Bahlil.

Bahlil sendiri mengenal Faisal Basri sebagai seniornya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

BERITA TERKAIT

"Saya kenal beliau sebagai senior saya di HMI. Tahun 1999 saya pernah mengajak Bang Faisal untuk mengisi seminar ekonomi di Irian Jaya. Waktu itu saya kebetulan ketua senat," ucap Bahlil.

Mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM itu menyebut Faisal Basri merupakan pribadi yang sangat baik, rendah hati, dan memiliki pikiran yang sangat luar biasa.

Faisal Basri juga disebut kerap melayangkan kritik yang konstruktif.

"Saya kira kita kehilangan tokoh ekonom yang menurut saya cukup luar biasa. Kita mendoakan Bang Faisal semoga diberikan pengampunan dari Allah swt dan seluruh amal ibadah diterima oleh Allah swt dan semoga Allah swt menerima di sisi yang paling mulai," tutur Bahlil.

"Kepada seluruh kerabat yang pernah ada khilaf kata, saya sebagai juniornya mohon untuk dimaafkan," pungkasnya

Sebagaimana diketahui, ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis pagi ini.

Adik dari mendiang Faisal Basri yang bernama Ramdan Malik mengungkap beberapa momen sebelum kakaknya tutup usia.

Ia mengatakan, kegiatan terakhir Faisal Basri sebelum sempat dirawat beberapa hari adalah berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut) untuk memenuhi undangan.

"Abang itu diundang sama petani dairy dari Sumut. Terakhir kegiatannya itu Rabu pekan lalu," kata Ramdan di rumah duka, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

"Terus cerita abang sendiri ketika saya besuk hari senin, naik mobil tidak ber-ac, jadi buka jendela selama enam jam perjalanan medan dairy," lanjutnya.

Ramdan mengatakan, Faisal Basri banyak memakan durian ketika kunjungannya ke Sumut.

Saat pulang pada Sabtu lalu, Ramdan menyebut Faisal sempat menolak ketika diajak berobat.

Namun, pada Senin lalu, Faisal Basri disebut mengalami keringat dingin. Ia akhirnya memutuskan berobat setelah diminta langsung oleh putrinya untuk ke rumah sakit.

"Terus pulang sabtu, tetapi tidak mau ke dokter. Abang saya itu agak malas ke dokter kalau enggak sakit sekali. Terus dia hari senin keringat dingin, mukanya agak lain," ucap Ramdan.

"Terus dirayu lah sama putrinya, nabila, puteri satu-satunya di tengah. Anaknya [mendiang Faisal Basri) 3. Nabila bilang, 'Ayo ayah ke dokter.' Baru mau ke dokter, kita bawa ke RS Mayapada Kuningan, lalu ada dokter jantung, deteksi ada kemungkinan jantung," sambungnya.

Ia mengatakan, pada Senin itu Faisal Basri masuk ICU. Sempat ingin dikateter, tetapi kadar gulanya masih belum stabil.

Setelah masuk ICU pada Senin sore, ia mengatakan kondisinya pada Rabu malam sudah membaik dan akan dikateter.

"Hari ini sebenarnya, semalam sudah membaik, mulai stabil, hari ini rencana kateter setengah 8 pagi," tutur Ramdan.

Sudah sempat dikateter, tetapi Faisal lebih dulu tutup usia.

"Saya sudah bersiap untuk ke sana, tetapi ternyata subuh tadi sudah enggak ada. Keluarga sempat sekitar 2 jam masa emergencynya, sempat dikateter, dipasang ring 1, tetapi tidak menyelamatkannya secara medis," jelas Ramdan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas