Ombudsman RI Minta Pemerintah Beri Penjelasan Soal E-Materai Error: Perbaiki Sistem Pengadaan
Pemerintah harus melakukan perbaikan terhadap sistem pengadaan, distribusi, dan pembelian e-meterai.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Selanjutnya, Ombudsman menemukan bahwa distribusi e-meterai diselenggarakan oleh 26 distributor. Namun, hanya ada 10 distributor yang aktif melakukan penjualan kepada masyarakat umum.
Anak Buah Erick Thohir Buka Suara
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyoroti Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) lantaran layanan pembelian e-meterai mengalami error.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, adanya permasalahan pada layanan yang dimaksud, dikarenakan website mereka down.
Adapun, terjadi membeludaknya pembeli e-meterai menjelang penutupan pendaftaran CPNS pada 6 September 2024.
"Kalau yang Peruri kemarin e-meterai itu karena ada capacity issue," ucap pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Adanya kejadian tersebut, Kementerian BUMN meminta Peruri untuk segera mengevaluasi infrastruktur miliknya.
Sehingga, kejadian system down tak terjadi lagi ke depannya.
"Nah kita lagi review dan pastikan ke depan infrastruktur Peruri akan ditingkatkan untuk memastikan tidak ada capacity issue lagi e-meterai atau produk-produk lain autentifikasi," pungkas Tiko.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merilis permintaan maaf karena layanan pembelian e-meterai mengalami error atau down.
Sebelumnya, para pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2024 mengeluh tidak bisa membeli e-meterai yang dibubuhkan pada dokumen pendaftaran CPNS.
Ada berbagai kendala yang dikeluhkan para pelamar CPNS 2024, di antaranya tidak mendapatkan e-meterai padahal sudah melakukan pembayaran.
Peruri mengatakan website mereka error karena membeludaknya pembeli e-meterai menjelang penutupan pendaftaran CPNS pada 6 September 2024.