Harga Beras Mahal Bikin Bayu Krisnamurthi Dicopot, Erick Thohir Pilih Eks Bos Asabri Pimpin Bulog
Saat pertama Bayu dilantik dirut Bulog, harga beras medium II di Jakarta senilai Rp14.600 dan per awal September menjadi Rp14.700.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bayu Krisnamurthi telah dicopot jabatannya sebagai Direktur Utama Perum Bulog oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Bayu diketahui belum satu tahun menduduki posisi tertinggi di BUMN yang bertugas sebagai pengendali pangan di RI.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, dicopotnya Bayu sebagai dirut Bulog karena harga beras yang tidak mampu dikendalikannya.
Huda mencatat, saat pertama Bayu dilantik dirut Bulog, harga beras medium II di Jakarta senilai Rp14.600 dan per awal September menjadi Rp14.700.
"Padahal HET di angka Rp12.500 (awal tahun Rp10.900). Salah satu penyebabnya adalah penyerapan beras dari petani oleh Bulog juga belum optimal," ucap Huda kepada Tribunnews, Senin (10/9/2024).
Baca juga: Baru Sembilan Bulan Menjabat Dirut Bulog, Bayu Krisnamurthi Diganti
Menurutnya, penyerapan beras tahun ini untuk sementara masih berada di bawah cadangan yang seharusnya.
Sedangkan untuk penyaluran bantuan beras CBP lebih besar dibandingkan dengan penyerapan, stok di gudang Bulog terancam menyusut.
"Akibatnya harga beras cenderung stabil mahal," ucap Huda.
Selain Bayu, Erick Thohir juga mencopot jabatan Purnomo Sinar Hadi dari Direktur Human Capital.
"Keluarga Perum Bulog mengucapkan terima kasih atas dedikasi Bapak Bayu Krisnamurthi sebagai Direktur Utama Perum Bulog Desember 2023 hingga September 2024," ucap pesan yang beredar, dikutip Senin (9/9/2024).
Untuk posisi Direktur Human Capital pada saat ini ditempati oleh Sudarsono Hardjosoekarto.
Dalam perombakan kali ini, Kementerian BUMN menambah satu kursi jabatan baru yakni Wakil Direktur Utama.
Adapun kursi jabatan tersebut ditempati oleh Marga Taufik.
Profil Singkat Bayu Krisnamurthi
Bayu diketahui menduduki posisi dirut Bulog pada Desember 2024 menggantikan Budi Waseso.
Pengangkatan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tanggal 1 Desember 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum BULOG.
Ia merupakan pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara, tanggal 18 Oktober 1964. Ia merupakan lulusan universitas Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bayu pernah menduduki sejumlah jabatan di periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam kurun waktu 2009-2014, Bayu pertama kali menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian.
Mendampingi Menteri Pertanian kala itu, Suswono, Bayu menghabiskan waktu di kementerian tersebut selama 2009 - 2011.
Setelah itu, ia ditunjuk menggantikan Mahendra Siregar untuk menjadi Wakil Menteri Perdagangan.
Masa bakti Bayu sebagai Wakil Menteri Perdagangan berjalan selama 2011 - 2014 alias hingga akhir dari Kabinet Indonesia Bersatu II.
Bayu sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perdagangan setelah menterinya pada saat itu, Gita Wirjawan, mengundurkan diri.
Durasi kepemimpinannya sebagai Plt Menteri Perdagangan berlangsung singkat dari 31 Januari 2014 hingga 12 Februari 2014.
Di dunia pendidikan, ia merupakan sarjana Agribisnis IPB pada 1987. Lalu, magister sains di bidang Ekonomi Pertanian IPB pada 1991.
Kemudian, ia juga seorang doktor di bidang Ekonomi Pertanian IPB pada 1998.
Wahyu Suparyono Pimpin Bulog
Erick Thohir telah menunjuk Wahyu Suparyono untuk menggantikan posisi Bayu di Bulog.
Wahyu sebelumnya merupakan Direktur Utama di salah satu perusahaan asuransi pelat merah yakni PT Asabri (Persero).
Wahyu merupakan pria kelahiran 17 Oktober 1959.
Berdasarkan riwayat pendidikannya, Wahyu mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1990.
Kemudian, ia mendapatkan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI pada tahun 1997.
Lalu, ia juga menyelesaikan dan mendapatkan gelar Doktor Ilmu Manajemen di Universitas Brawijaya tahun 2014.
Berdasarkan riwayat karir, Wahyu bukanlah orang baru di perusahaan pelat merah.
Ia tercatat pernah sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) pada 16 Juni 2014 hingga 7 Juni 2015.
Kemudian, menjadi Direktur Operasional dan Pelayanan Publik di Perum Bulog pada 8 Juni 2015 hingga 31 Juli 2016.
Wahyu juga sempat menjadi Direktur SDM dan Umum Perum Bulog 1 Agustus 2016 hingga 27 November 2017.
Ia pun pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) pada 14 Desember 2017 hingga 17 Juli 2020.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.