Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina Kaji Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Pesawat, SPBU Jadi Titik Pengumpul

Pertamina tengah meriset pemanfaatan minyak jelantah untuk diolah agar bisa digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang. 

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pertamina Kaji Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Pesawat, SPBU Jadi Titik Pengumpul
Tribunnews/Endrapta
Senior Vice President of Business Development PT Pertamina (Persero) Wisnu Medan Santoso ketika ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024). 

Hal tersebut, lanjut dia, dengan asumsi kebutuhan bahan bakar ini mencapai 7.500 ton liter hingga 2030.

Sebagai informasi, Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi sudah melakukan uji coba statis yang sukses dari SAF, untuk digunakan pada mesin jet CFM56-7B.

"Hal ini membuktikan bahwa produk mereka layak digunakan pada pesawat komersil," kata Luhut.

Baca juga: Bisa Untung Rp12 Triliun, Menko Luhut Turun Tangan Dorong Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat




Luhut menambahkan, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah penciptaan nilai ekonomi melalui kapasitas produksi kilang-kilang biofuel Pertamina, diestimasikan bahwa penjualan SAF secara domestik dan ekspor.

"Dapat menciptakan keuntungan lebih dari Rp 12 triliun per tahunnya. Selain itu, pengembangan industri SAF juga akan menjadi pintu masuk investasi kilang biofuel lebih lanjut dari swasta maupun BUMN," tambah Luhut.

Seiring meningkatnya aktivitas penerbangan, emisi karbon yang dihasilkan juga akan terus bertambah. Karena itu, intervensi untuk mengurangi emisi karbon menjadi penting.

Baca juga: Lima Kontainer Minyak Jelantah Diekspor ke Amerika, Di sana Akan Diproses Jadi Greenfuel

Dari berbagai data dan kajian, ucap Luhut, dia menyimpulkan bahwa SAF adalah solusi paling efektif untuk mewujudkan masa depan penerbangan yang ramah lingkungan di Indonesia.

BERITA TERKAIT

"Sehingga upaya menciptakan Bahan Bakar Aviasi Ramah Linkungan (SAF) ini bukan hanya menjadi inovasi semata, melainkan suatu komitmen dalam upaya mengurangi emisi karbon global," terang Luhut.

Saya menargetkan setelah keluarnya Peraturan Presiden, SAF dapat kita launching selambatnya pada Bali Air Show, September mendatang," lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas