Kinerja Sektor Pariwisata Diyakini Masih Tumbuh Tinggi di Tengah Merosotnya Kelas Menengah
Sandiaga Uno optimistis minat masyarakat melakukan perjalanan wisata tetap tumbuh di tengah menurunnya jumlah kelas menengah.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis minat masyarakat melakukan perjalanan wisata tetap tumbuh di tengah menurunnya jumlah kelas menengah karena lesunya perekonomian.
"Perjalanan atau paket wisata yang dipilih adalah yang lebih terjangkau, yang masuk ke budget mereka terutama bagi gen-Z dan milenial," ungkap Sandiaga dalam keterangannya, dikutip Kamis (12/9/2024).
"Wisata yang masuk ke budget akan semakin populer," sambungnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat terjadi penurunan kelas menengah di tahun 2023.
Yakni dari 23 persen menjadi 18,82 persen terhadap total penduduk di Indonesia.
Sandi melanjutkan, hal ini menjadi perhatian karena masyarakat kelas menengah dianggap berpotensi menjadi penopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global.
Untuk itu, Kemenparekraf mendorong stakeholder utamanya penyelenggara agen wisata, dapat memberikan pilihan paket wisata yang dapat menyesuaikan berbagai kelas.
"Karena itu Kemenparekraf mendorong program-program yang disesuaikan, salah satunya produk desa wisata," ujar Sandiaga.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mencatat, jumlah kelompok kelas menengah mengalami tren penurunan dalam 5 tahun terakhir di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti berdasarkan paparan dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori kelas menengah berada pada angka 57,33 juta jiwa pada tahun 2019.
Baca juga: Cegah Penyebaran Mpox, Bandara Internasional Skrining Wisatawan dari Luar Negeri
Namun angka tersebut terus menurun, pada 2021 tercatat menjadi 53,93 juta jiwa, kemudian pada 2022 sebesar 49,51 juta jiwa, dan pada 2023 sebanyak 48,27 juta jiwa.
Padahal, kelas menengah merupakan salah satu penyumbang utama pengeluaran konsumsi rumah tangga Indonesia.
"Jumlah mereka cukup besar dengan tingkat konsumsi yang relatif tinggi. Pada tahun 2023, jumlah Kelas Menengah Indonesia mencapai 48,27 juta orang atau 17,44 persen dari total populasi Indonesia dan menyumbang sekitar 38,80 persen terhadap total konsumsi masyarakat," ucap Amalia.
Baca juga: Jumlah Wisatawan Indonesia ke Korea Tahun Ini Diprediksi Mencapai 19 Ribu Orang