Setelah Kirim 300 Lamaran dan 500 email, Pria India Ini Akhirnya Diterima di Tesla
Setelah mengirim lebih dari 300 lamaran dan 500 email, serta menjalani 10 wawancara, ia berhasil mendapatkan posisi di tesla
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Dhruv Loya, seorang lulusan Teknik Biomedis asal India dari University at Buffalo, akhirnya berhasil menaklukkan perjalanan panjang yang penuh tantangan dalam mencari pekerjaan impiannya.
Setelah mengirim lebih dari 300 lamaran dan 500 email, serta menjalani 10 wawancara, ia berhasil mendapatkan posisi sebagai Powerwall Technical Support Specialist di perusahaan multinasional milik Elon Musk, Tesla.
Perjalanan Panjang Mencapai Impian
Dalam postingan di LinkedIn pada 28 September, Loya berbagi kebahagiaannya tentang pencapaian profesional ini setelah melewati perjalanan yang sulit.
Baca juga: Tesla Model Y Terlaris di Eropa, Terjual 8.000 Unit Selama September 2024
"Akhirnya saya mendapat pekerjaan!" tulisnya.
Meski telah memiliki rekam jejak impresif, dengan tiga kali magang, nilai IPK yang baik, serta partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, Loya mengalami kesulitan selama lima bulan yang melelahkan di pasar kerja AS.
Selama masa pengangguran, ia menghadapi tantangan besar lainnya: kehilangan tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan ancaman kehilangan status visanya.
"Saya kehilangan sewa tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan merasakan tekanan dari status visa saya yang bisa membuat saya terpaksa meninggalkan AS kapan saja," ujarnya.
Rintangan Hidup dan Tekad yang Tak Goyah
Untuk bertahan hidup, Loya bahkan harus berpindah-pindah dari satu apartemen teman ke yang lainnya dan tidur di kasur angin demi menghemat biaya.
Kini setelah mendapat pekerjaan penuh waktu di Tesla, ia berbagi kisahnya sebagai bentuk dukungan bagi mereka yang menghadapi kesulitan serupa.
Baca juga: Tesla Model Y Terlaris di Eropa, Terjual 8.000 Unit Selama September 2024
"Pasar kerja sangat sulit, terutama bagi mahasiswa internasional," tambahnya, mengingatkan para pencari kerja untuk tetap kuat di tengah ketidakpastian.
Ia juga menyarankan orang lain untuk memperlakukan proses melamar kerja sebagai pekerjaan penuh waktu, namun tetap memberi diri mereka waktu untuk bersantai dan menikmati hidup.
"Nasihat saya bagi siapa pun yang mengalami perjuangan ini adalah memperlakukan melamar kerja seperti jam kerja 9-5, tetapi pastikan untuk menggunakan malam dan akhir pekan untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang Anda nikmati," ujarnya.