Ini Penyebab Prabowo Ogah Buru-buru Resmikan BP Investasi Danantara, Bakal Kelola Rp9.504 Triliun
Danantara nantinya akan mengelola aset sebesar 600 miliar dollar AS (kurs Rp 15.840) atau setara Rp 9.504 triliun.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Tujuan akhirnya adalah menciptakan pengelolaan investasi yang lebih efisien dan terpadu, dengan mencontoh model pengelolaan investasi seperti Temasek di Singapura.
Ia menyebut bahwa BP Investasi Danantara akan bersifat lebih besar dan mencakup cakupan yang lebih luas dibandingkan Indonesia Investment Authority (INA), yang saat ini bertindak sebagai sovereign wealth fund Indonesia.
“Sesuai namanya, badan pengelola investasi ini bertujuan untuk mengelola aset di luar APBN secara bertahap,” ujar Muliaman, pada Selasa (23/10/2024).
2. Kelola aset 600 miliar dollar AS
Badan ini akan mengkonsolidasikan Indonesia Investment Authority (INA) dan 7 badan usaha milik negara (BUMN). Adapun 7 BUMN yang telah tergabung dalam Danantara sebagai tahap awal ialah Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.
Dengan demikian, nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) BP Investasi Danantara yang berasal dari INA dan 7 BUMN sekitar 600 miliar dollar AS.
Sehingga pada tahap awal, Danantara akan mengelola aset sebesar 600 miliar dollar AS (kurs Rp 15.840) atau setara Rp 9.504 triliun.
Jumlah tersebut ditargetkan meningkat hingga mencapai 982 miliar dollar AS. Hal ini membuat Danantara menjadi Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar nomor 4 di dunia.
3. Pembentukan BP Danantara dengan dasar hukum baru
Mengutip pemberitaan sebelumnya, pembentukan BP Investasi Danantara membutuhkan landasan hukum yang solid, dengan revisi pada Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi bagian dari agenda utama. Langkah ini diperlukan untuk mendukung kewenangan Danantara dalam mengelola investasi pemerintah secara mandiri. Sebagai badan investasi baru, BP Investasi Danantara akan menerima dukungan anggaran operasional dari APBN 2025.
Meski belum ada target waktu rampung, Muliaman mengonfirmasi bahwa telah dilakukan koordinasi lintas kementerian agar BP Investasi Danantara dapat beroperasi secepat mungkin. Badan ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam pengelolaan aset strategis.
Mengambil contoh dari sovereign wealth fund global seperti Temasek, BP Investasi Danantara didesain untuk menjadi pusat pengelolaan investasi yang mandiri dan bertujuan membawa imbal hasil tinggi bagi pemerintah Indonesia.