Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pedagang Warteg di Jakarta Terimbas Virus Corona, Pendapatan Menurun Hingga Tak Bisa Mudik

Wati menduga, penyebab merosotnya jumlah pengunjung di wartegnya beberapa hari terakhir ini adalah wabah virus corona (Covid-19).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cerita Pedagang Warteg di Jakarta Terimbas Virus Corona, Pendapatan Menurun Hingga Tak Bisa Mudik
WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan
Ilustrasi: MAKAN WARTEG GRATIS - Warga keluar pintu usai menikmati makan siang di Warung Tegal (Warteg) Putra Bahari di kawasan Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat, yang menyediakan layanan makan warteg gratis selama 2 pekan yang digagas Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Rabu (25/3/2020). Sebanyak 100 porsi makanan disediakan bagi mereka yang membutuhkan seperti pekerja harian diantaranya ojol, pedagang keliling, buruh, maupun mereka yang terpaksa dirumahkan akibat adanya seruan untuk tinggal di rumah sehingga tidak punya penghasilan, terkait penyebaran wabah Covid-19. Dengan adanya aksi ini diharapkan ukm semacam warteg yang terancam kolaps juga bisa kembali ngebul, wargapun bisa terbantu makan gratis dengan adanya kegiatan operasi pangan untuk saudara sebangsa ini. Adapun waktu untuk mendapatkan makan gratis dengan menu senilai Rp 15 Ribu/kupon di sini waktunya di batasai hanya pada pukul 14.00 hingga pukul 15.00 saja, Saat ini baru ada 5 warteg yang ikut dalam program layanan ini seperti, Warteg Nurul di Jakarta Pusat, Warteg Bu Ali di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Warteg Ridho di Jakarta Selatan, Warteg Putra Bahari, di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan Warteg Putra Bahari di Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat, Menurut rencana ACT dan Kowantara menargetkan 1000 warteg se jabodetabek dalam program ini secara bertahap.WARTA KOTA/Nur Ichsan 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wati (36), bukan nama sebenarnya, adalah pemilik warung makan Tegal (Warteg) Ibrajaya yang berada di Jalan Raya Gongseng, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Jumat (27/3) ini, ditemani sang ibunda, wanita kelahiran Tegal, Jawa Tengah itu terlihat sibuk sekali.

Beberapa kali Wati mondar-mandir dan keluar-masuk dapur.

Sesekali Wati terlihat mengusap keringat yang membasahi sekitaran wajahnya yang dibalut kerudung warna ungu bermotif bunga.

Ketika ditanya sedang apa, Wati hanya menjawab, "Saya sedang kerja mas, sedang motong sayur untuk besok pagi," ungkap Wati kepada Tribun.

Warteg Wati tampak sepi pengunjung sore ini.

Berita Rekomendasi

1 jam sudah berlalu, wartawan Tribun masih duduk seorang diri di warteg yang sekiranya muat untuk 10 pengunjung ini.

Baca: Kontroversi Kebijakan Wali Kota Tegal Cegah Corona, Ganjar Pranowo: Hati-hati dengan Kata Lockdown

Beragam makanan yang telah berjajar, dihidangkan bagi pembeli yang datang ke Warteg Wati pun terlihat masih utuh.

Telur, perkedel, aneka sayur, tumisan, goreng-gorengan dan lauk pauk seperti daging terlihat masih banyak.

Ayam goreng dan opor ayam pun sama, masih utuh.

Sekira pukul 16:45 WIB, Wati menghampiri Tribun.

Kepada Tribun Wati bercerita, beberapa hari terakhir, tepatnya mulai Rabu minggu lalu, jumlah pengunjung wartegnya terus menurun.

Jumat ini pembeli di wartegnya pun tidak sampai 20 orang.

Baca: Fakta-fakta Tegal Dikabarkan Local Lockdown Corona, Statemen Wali Kota & Gubernur

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas