Politisi AS Ingin Dirjen WHO Turun Jabatan, Tedros Dianggap Tutupi Angka Kasus Corona di China
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus dihujani kritik terkait penanganan wabah Covid-19 di China.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Sebab ketika itu, China dituduh melaporkan data yang tidak akurat.
Negeri Tirai Bambu ini diduga memanipulasi laporan baik itu untuk memperlihatkan, China bisa mengalahkan pandemi ini.
Sejauh ini, China mencatat lebih dari 81.000 kasus infeksi dan lebih dari 3.300 korban jiwa akibat Covid-19.
Melihat jumlah ini, banyak pihak berspekulasi, angka sesungguhnya jauh lebih tinggi.
Melansir Daily Mail, para aktivis di Wuhan mengklaim rumah duka membagikan 500 guci setiap harinya.
Kapasitas ini melebihi angka resmi korban meninggal yakni 2.548 orang.
Antrean panjang di rumah duka memicu kecurigaan terkait angka infeksi sesungguhnya di negara ini.
Bahkan muncul klaim sebenarnya ada 42.000 orang lebih yang meninggal di Wuhan.
Kini dunia telah mencatat 1.347.689 kasus infeksi Covid-19 pada Selasa (7/4/2020).
Sudah ada 74.783 orang yang menjadi korban wabah ini.
Kabar baiknya, jumlah pasien yang berhasil sembuh yakni 286.463 orang.
Sejatinya jauh sebelum virus corona merebak di Wuhan, seorang dokter asal China sudah memperingatkan dunia tentang adanya penyakit ini pada Januari lalu.
Namun Dokter Li Wenliang sempat diamankan pihak berwajib karena dianggap menyebarkan kabar tidak benar.
Sayangnya, dokter ini kemudian meninggal dunia karena tertular Covid-19.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)