KSP Sebut Keberhasilan PSBB Ditentukan dari Kedisiplinan dan Kesediaan Anggaran
KSP mengungkapkan keberhasilan dalam menjalankan PSBB erat kaitannya dengan kedisiplinan masyarakat serta ketersediaan anggaran
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Lebih lanjut, Agus mengaku telah berkomunikasi baik dengan Gubernur DKI Jakarta serta Kepala Dinas Perhubungan terkait hal tersebut.
Kemudian ia menyebut penyebab penumpukan penumpang ini bukan dari pihak KRL.
"Itu ternyata kemarin sangat penuh memang di stasiun. Penyebabnya bukan dari KRL nya, karena mereka hanya mengikuti peraturan," tegasnya.
Menurut Agus yang menjadi penyebab adalah masih ada perusahaan-perusahaan yang mewajibkan karyawannya masuk.
Baca: Sekelumit Persoalan PSBB Jakarta: KRL hingga Aturan Ojol, Menunggu Sikap Jokowi
Oleh karena itu, Agus pun meminta pemerintah untuk memberikan sanksi kepada perusahaan tersebut.
"Jadi saya komunikasi dengan Pak Gubernur, itu sebaiknya segera disanksi saja dengan baik, bisa administrasi perdatanya Rp 100 juta atau dicabut saja izinnya," jelas Agus.
"Nah itu harus segera di-sweeping pagi ini, karena kalau tidak dikenakan sanksi tidak akan pernah selesai," tegas Agus.
"Sekarang ini PSBB tanpa sanksi maka akan sama saja dengan social distancing, tidak ada bedanya," ungkapnya.
Bahkan Agus mengatakan kalau PSBB masih seperti itu, maka sebaiknya dibubarkan saja.
"Tidak usah pakai PSBB ataupun social distancing. Biarkan saja," kata Agus.
"Karena tidak bisa diatur dan pemerintah tidak mampu mengeratkan hukumnya.," imbuhnya.
"Ingat orang Indonesia tidak bisa tanpa sanksi," tegas Agus. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)