Sofyan Djalil Potong Anggaran Kementerian Agraria Hampir Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid-19
Anggaran Rp 1,9 triliun yang digunakan untuk penanganan covid-19 merupakan pemangkasan dari program kementerian yang dinilai tak terlalu penting.
Editor: Dewi Agustina
Sofyan mengatakan, sebagian program ini merupakan prioritas di Kementerian ATR/BPN.
"Yakni anggaran untuk digitalisasi, anggaran perbaikan atau beberapa hal-hal yang bisa kita tingkatkan, atau dalam rangka mempersiapkan nantinya pemberdayaan," katanya.
"Ini juga akan efektif membantu UKM dan sebagainya, ini program ini akan kita dorong. Demikian dari sisi postur anggaran yang akan disesuaikan," katanya.
Sofyan Djalil menjelaskan, pemerintah saat ini lebih mengkhawatirkan dampak Covid-19 pada perekonomian Indonesia.
Langkah pemerintah merealokasi anggaran kementerian bertujuan untuk memberikan stimulus pada masyarakat. Khususnya agar kegiatan di sektor bisnis dapat tetap berjalan.
Bukan hanya agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, tapi juga sebagai langkah awal untuk proses recovery setelah Corona berlalu.
"Dalam kondisi covid ini tentu kita tahu semua bukan dampak Covid-19 saja yang terlalu menghawatirkan, tapi juga dampak ekonomi," ujar Sofyan.
Baca: Update Corona Minggu 19 April: Total Kasus 2,3 Juta, AS Jadi Negara dengan Kasus Terbanyak
Dampak Covid-19 pada kesehatan masyarakat, diamini Sofyan bahwa pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut serta menangani masyarakat terpapar covid.
Namun, yang tak kalah penting menurutnya yakni kondisi perekonomian Indonesia.
Sofyan menegaskan, jangan sampai dampak ekonomi karena covid tidak bisa dipikul.
"Tapi yang paling penting juga bagaimana kita mengatasi jangan sampai karena covid ini dampak ekonomi Indonesia itu unbearable (tak bisa dipikul)," tegas Sofyan.
Sofyan menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan berbagai program turunan pemerintah untuk mereka yang terdampak Covid-19.
Seperti bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau yang terpaksa tidak mendapatkan income.
"Kita juga harus selamatkan semua aktifitas ekonomi terutama yang dikelola oleh dunia usaha," ujarnya.