Rizal Ramli Nilai Pemerintah Naikkan Defisit Anggaran saat Corona: Supaya Bisa Ngutang Lebih Besar
Seorang Ekonom Senior, Rizal Ramli mengungkapkan alasan pemerintah Indonesia menaikkan defisit anggaran di tengah corona.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Tapi utang luar negerinya naiknya besar sekali peningkatan output sangat rendah, stuck di 5 persen," tandasnya.
Rizal Ramli juga menyampaikan, pernah berbincang dengan sejumlah pedagang di beberapa pasar.
Yakni Tanah Abang dan Glodok, para penjual mengaku telah mengalami penurunan pendapatan.
Penurunan itu telah dirasakan sejak tiga tahun terakhir, yaitu mulai tahun 2017, 2018, hingga 2019.
Padahal, menurut pengakuan para pedagang, mereka tak pernah mengalami kondisi seperti ini.
Baca: Sepi Job, Presenter Richard Ricardo Jualan Masker untuk Survive di Tengah Pandemi Virus Corona
Baca: Data Terbaru Corona di Jawa Timur 22 April 2020: Ada 5 Kota/Kabupaten Zero Kasus Covid-19
Para pedagang mengaku, mengalami kesulitan saat di akhir masa pemerintahan Ir Soekarno serta di awal era kepemimpinan Soeharto.
"Saya bicara dengan asosiasi Tanah Abang, Glodok, dan lain lain rata-rata penjualan sudah drop sejak tahun 2017, 2018, dan 2019," terang Rizal Ramli.
"Saya pernah tanya, rata-rata 56 tahun pernah nggak mengalami kondisi gini."
"Mereka bilang hanya sekali pada masa akhir Bung Karno dan awal Bung Harto," tambahnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)